Pohon Ternyata Lebih Pintar dari Ilmuwan dalam Memprediksi Letusan Gunung Berapi!

Selama ini, para ilmuwan telah berupaya keras mencari cara jitu untuk memprediksi kapan gunung berapi akan meletus. Namun, siapa sangka, alam memiliki cara yang lebih sederhana dan efektif: melalui pepohonan.

Mirip dengan insting hewan yang berlarian menjauhi gunung sebelum erupsi, ternyata pohon juga memberikan tanda-tanda akan datangnya bencana. Rahasianya terletak pada perubahan warna dedaunan di sekitar gunung.

Daun Hijau Jadi Indikator Awal Letusan

Ketika aktivitas gunung berapi meningkat dan magma semakin mendekat ke permukaan, karbon dioksida (CO2) dilepaskan dalam jumlah besar. Peningkatan CO2 ini justru menyuburkan tanaman, membuat daun-daun menjadi lebih hijau dari biasanya.

Kabar baiknya, perubahan warna daun ini dapat dideteksi dari luar angkasa melalui satelit. Ini berarti kita memiliki sistem peringatan dini yang tidak memerlukan survei lapangan atau sensor tanah.

Penelitian pada Gunung Etna di Italia menunjukkan adanya korelasi kuat antara peningkatan kadar CO2 dengan hijaunya pepohonan di sekitarnya. Selama dua tahun, ditemukan 16 lonjakan CO2 dan Indeks Vegetasi Perbedaan Ternormalisasi (NDVI) yang bertepatan dengan pergerakan magma di bawah tanah. Pola ini bahkan teramati di area yang lebih jauh dari patahan gunung.

Studi sebelumnya di Kosta Rika juga menunjukkan dampak emisi CO2 dari dua gunung berapi aktif terhadap warna daun pepohonan tropis di wilayah tersebut.

Saat ini, para peneliti sedang menjalankan proyek yang dipimpin oleh NASA dan Smithsonian Institution untuk menganalisis perubahan warna tanaman di sekitar gunung berapi di Panama dan Kosta Rika.

Selain gemuruh gelombang seismik dan perubahan ketinggian tanah, kini hijaunya daun akibat emisi CO2 menjadi sinyal penting lainnya yang dapat digunakan untuk memprediksi letusan gunung berapi. Dengan demikian, alam memberikan kita kunci untuk mengantisipasi bencana dengan lebih baik.

Scroll to Top