Uni Eropa Geram, Trump Gandakan Tarif Baja, Perang Dagang Memanas

Jakarta – Langkah Presiden Donald Trump menggandakan tarif impor baja dari 25% menjadi 50% memicu kecaman keras dari Uni Eropa (UE). Tindakan ini dinilai merusak upaya mencapai solusi negosiasi dalam perang dagang yang berkepanjangan.

Seorang juru bicara UE menyatakan penyesalan mendalam atas kenaikan tarif tersebut. Keputusan ini menambah ketidakpastian bagi ekonomi global dan meningkatkan biaya bagi konsumen serta bisnis di kedua sisi Atlantik. UE menegaskan kesiapannya untuk menerapkan tindakan balasan sebagai respons atas kenaikan tarif AS.

Sebelumnya, UE sempat menangguhkan sementara tindakan balasannya terhadap AS pada 14 April untuk memberikan ruang bagi negosiasi. Namun, UE memperingatkan akan memberlakukan kembali tindakan tersebut jika tidak ada solusi yang dapat diterima bersama. Komisi Eropa saat ini tengah menyelesaikan konsultasi tentang tindakan balasan yang diperluas dan akan diberlakukan secara otomatis pada 14 Juli jika tidak ada titik temu.

Serikat pekerja United Steelworkers (USW) juga mengkritik kebijakan Trump, menyebutnya sebagai serangan langsung terhadap industri dan pekerja Kanada. Mereka menekankan ribuan pekerjaan di Kanada terancam dan mendesak respons tegas untuk melindungi para pekerja.

Tarif impor baru akan berlaku mulai 4 Juni. Pengumuman ini disampaikan Trump saat rapat umum di U.S. Steel di Pennsylvania, setelah sebelumnya mengisyaratkan persetujuan kesepakatan antara Nippon Steel dan U.S. Steel. Trump mengklaim kesepakatan tersebut tidak akan menyebabkan PHK atau outsourcing.

Rencana tarif pemerintahan Trump baru-baru ini mengalami kendala setelah Pengadilan Perdagangan Internasional AS menghentikan hampir semua tarif khusus negara dengan alasan melebihi kewenangan.

Scroll to Top