Ukraina melancarkan serangan udara besar yang mengejutkan terhadap empat pangkalan militer Rusia, menggunakan 117 drone peledak yang disamarkan dengan cerdik di dalam gubuk kayu.
Operasi rahasia dengan kode nama "Jaring Laba-Laba" ini dilaporkan berhasil melumpuhkan puluhan pesawat tempur strategis Rusia, menyebabkan kerugian besar yang diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Menurut keterangan dari seorang pejabat keamanan Ukraina, drone-drone pembawa bahan peledak itu diluncurkan dari gubuk-gubuk yang sebelumnya diangkut menggunakan truk dan ditempatkan di sekeliling pangkalan udara. Atap gubuk kemudian terbuka secara otomatis, melepaskan drone untuk menyerang target.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menggambarkan serangan ini sebagai operasi jarak jauh terbesar dalam lebih dari tiga tahun konflik. Ia menegaskan bahwa operasi ini merupakan hasil karya mandiri Ukraina, yang telah dipersiapkan selama lebih dari satu setengah tahun.
"Ini adalah pencapaian yang sangat cemerlang dan sepenuhnya dilakukan oleh Ukraina," kata Zelensky. "Pasukan Rusia menderita kerugian yang sangat signifikan dan pantas mereka terima."
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengklaim bahwa 41 pesawat tempur Rusia berhasil dihancurkan, termasuk lebih dari sepertiga dari pesawat tempur pembawa rudal jelajah strategis yang ditempatkan di pangkalan utama Angkatan Udara Rusia. Total kerugian akibat serangan ini diperkirakan mencapai US$7 miliar.
Serangan ini terjadi di tengah persiapan Ukraina untuk melakukan perundingan gencatan senjata dengan delegasi Rusia di Istanbul, Turki, yang difasilitasi oleh pemerintah AS.