Harapan baru muncul dalam sengketa dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Gedung Putih mengindikasikan bahwa Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping berpotensi melakukan pembicaraan terkait perdagangan dalam waktu dekat.
Menurut keterangan dari salah satu pejabat tinggi Gedung Putih, kedua pemimpin diharapkan dapat membahas kembali perjanjian Jenewa yang sebelumnya telah disepakati. Meski tanggal pasti pertemuan belum ditetapkan, kedua belah pihak telah menunjukkan kesediaan untuk kembali ke meja perundingan.
Pembicaraan ini menjadi krusial setelah beberapa waktu lalu Trump menuding China melanggar kesepakatan dagang yang sudah dirancang. Tudingan tersebut sempat memanaskan kembali tensi antara kedua negara.
Sebelumnya, Trump bahkan menyuarakan kekesalannya melalui media sosial. Namun, ia juga menyatakan harapan untuk segera berbicara dengan Xi terkait isu ini.
Pejabat pemerintahan AS lainnya juga mengkritik lambatnya kemajuan dalam negosiasi dagang dengan China. Beberapa sinyalemen menunjukkan bahwa pembicaraan lebih lanjut akan segera diupayakan.
Salah satu menteri kabinet Trump menyebut bahwa China terkesan memperlambat tercapainya kesepakatan. Sementara itu, pejabat lainnya juga mengamini bahwa perundingan dagang saat ini mengalami sedikit kemacetan, namun optimisme tetap ada untuk melanjutkan dialog dalam beberapa minggu mendatang.
Pertemuan antara Trump dan Xi diharapkan dapat menjadi titik balik dalam negosiasi yang sempat terhambat, terutama setelah pertemuan sebelumnya di Swiss yang menghasilkan kesepakatan perdagangan selama 90 hari.
