Teleskop James Webb Ungkap Misteri Lubang Hitam Supermasif Tersembunyi di Alam Semesta Awal

Para astronom baru-baru ini membuat penemuan menggemparkan dengan bantuan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST): keberadaan lubang hitam supermasif yang sebelumnya tidak terdeteksi, bersembunyi di kedalaman alam semesta. Penemuan ini membuka tabir baru tentang evolusi galaksi dan lubang hitam di masa-masa awal kosmos.

Studi yang dipublikasikan di basis data pracetak arXiv, mengungkapkan bahwa dari 13 galaksi jauh yang diteliti, sembilan di antaranya menunjukkan indikasi kuat adanya populasi baru lubang hitam supermasif aktif. Fakta ini mengejutkan para peneliti, yang menyadari bahwa sebagian besar lubang hitam supermasif aktif ini selama ini terlewatkan dari pengamatan.

Quasar ‘tersembunyi’ yang baru ditemukan ini memancarkan cahaya sekuat quasar klasik. Akan tetapi, debu tebal yang mengelilinginya meredupkan cahayanya, membuatnya menyerupai objek yang dikenal sebagai Little Red Dots, yang sebelumnya juga ditemukan oleh JWST.

Para peneliti menggabungkan data dari teleskop di Bumi dengan pengamatan mendalam dari JWST untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap. Mereka menduga bahwa penemuan ini bisa menjadi mata rantai yang hilang antara quasar langka yang sangat terang dan Little Red Dots yang lebih umum.

Penemuan ini disambut baik oleh para ahli astrofisika. Meskipun jumlah objek baru ini cukup signifikan, hal itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Jarak antara dua populasi yang sudah dikenal (quasar terang dan Little Red Dots) sangat besar, sehingga penemuan ini mengisi celah tersebut. Namun, kemungkinan masih ada lebih banyak lagi yang belum terungkap.

Para astronom berencana untuk melanjutkan pencarian quasar tersembunyi dan mengumpulkan data tambahan. Cahaya yang dipancarkan oleh quasar ini dapat digunakan untuk memperkirakan massa bintang dan lubang hitam supermasif di galaksi tempat mereka berada. Informasi ini akan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana raksasa kosmik ini berevolusi di alam semesta.

Dengan membandingkan jumlah quasar tersembunyi yang ditemukan dengan prediksi model teoritis, para ilmuwan berharap dapat menguji apakah temuan ini sesuai dengan pemahaman kita tentang alam semesta. Jika tidak, hal itu dapat mengarah pada revisi model standar kosmologi.

Scroll to Top