Taipei – Situasi di sekitar Taiwan kembali memanas. Otoritas setempat melaporkan aktivitas militer China yang signifikan selama bulan Mei lalu. Beijing dituding mengerahkan sejumlah besar kapal perang dan kapal militer lainnya di perairan utara dan selatan pulau tersebut, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik.
Menurut seorang pejabat keamanan Taiwan, yang enggan disebutkan namanya, antara 50 hingga 70 kapal China, termasuk kapal angkatan laut, terpantau beroperasi di dekat Taiwan dari Laut Kuning hingga Laut China Selatan sepanjang bulan lalu. Pengerahan ini diyakini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan Beijing untuk menekan Taipei agar menerima klaim kedaulatannya.
Aktivitas militer China tidak terbatas pada kehadiran kapal perang. Data menunjukkan bahwa sejumlah besar pesawat militer China juga terlibat dalam "patroli kesiapan tempur" di dekat Taiwan selama periode yang sama. Pejabat Taiwan tersebut menggambarkan aktivitas ini sebagai "lebih provokatif" dibandingkan sebelumnya.
Beberapa kapal militer China bahkan terdeteksi melintasi Selat Miyako menuju Samudra Pasifik Barat, diduga untuk melakukan latihan jarak jauh gabungan udara-laut. Selain itu, sekitar 30 kapal tanpa identifikasi yang jelas ditemukan di dekat kepulauan Penghu di Selat Taiwan, diyakini sengaja dikirim untuk mengganggu.
Ketegangan juga merambah wilayah udara. China dan Jepang saling melontarkan protes diplomatik terkait dugaan pelanggaran wilayah udara di sekitar pulau yang disengketakan. Taiwan menilai tindakan China ini sebagai demonstrasi "ekspansi militer" yang bertujuan untuk mengendalikan wilayah tersebut.
