Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan sepak bola nasional melalui program terstruktur yang mencakup seluruh kelompok usia Timnas Indonesia. Fokus tidak hanya tertuju pada perjuangan Timnas Senior meraih tiket Piala Dunia 2026, namun juga pada pembinaan Timnas U17 dan kelompok umur lainnya.
Keberhasilan Timnas U17 Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia U17 2025, berkat pencapaian mereka menembus perempat final Piala Asia U17 2025, menjadi bukti nyata komitmen tersebut.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyoroti konsistensi tim-tim unggulan di Piala Asia U17 2025 yang mampu menerapkan filosofi permainan serupa dengan tim senior mereka. Ia menyebut Jepang, Korea Selatan, dan Uzbekistan sebagai contoh negara yang berhasil membangun kekuatan sepak bola dari level junior hingga senior.
"Model-model seperti ini yang harus kita cari. Jepang, Korea, Uzbekistan sudah punya, kita mau kemana?" ujarnya.
Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI akan terus menjalankan program komprehensif untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia di berbagai kategori usia. Menurutnya, program ini sudah membuahkan hasil, terbukti dengan keberhasilan Timnas U17 Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia, setelah sebelumnya menjadi tuan rumah.
Namun, tantangan ke depan semakin besar. Piala Dunia U17 yang akan digelar setiap tahun mulai 2025, serta Piala Dunia U20 yang diadakan setiap dua tahun, menuntut PSSI untuk secara berkelanjutan menyiapkan tim-tim berkualitas.
Selain itu, Erick Thohir juga menyoroti perubahan format Olimpiade yang mengurangi jumlah peserta cabang sepak bola dari 16 menjadi 12 tim saja. Dinamika ini membutuhkan antisipasi dan persiapan matang dari PSSI.
"Kita sudah mencapai target untuk Piala Dunia, tetapi kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus meningkatkan peringkat," pungkasnya.
