Rupiah menunjukkan ketangguhannya hari ini, berbalik menguat di tengah arus modal keluar dari pasar saham dan obligasi Indonesia. Sentimen global yang kurang menggembirakan dan data ekonomi dalam negeri yang kurang mendukung sebelumnya memicu aksi jual investor.
Sempat tertekan di awal perdagangan, mata uang Garuda ini berhasil membalikkan keadaan menjelang penutupan pasar spot, Senin (2 Juni 2025). Rupiah berhasil mengungguli dolar AS dan keluar dari area Rp16.300-an.
Data terkini menunjukkan rupiah spot berada di level Rp16.248 per dolar AS, menguat 0,26% dibandingkan posisi minggu lalu. Di pasar luar negeri, rupiah NDF juga menunjukkan tren positif dengan bergerak menguat di sekitar Rp16.270 per dolar AS saat pembukaan pasar Eropa sore ini.
Fenomena ini cukup menarik, mengingat penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan tekanan yang masih melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG tercatat melemah 1,5% dan berada di level 7.063.
Pasar obligasi pemerintah juga mengalami tekanan. Imbal hasil (yield) obligasi negara mengalami kenaikan di hampir semua tenor, terutama pada tenor 5 tahun yang naik 3,8 basis poin dan tenor 10 tahun yang meningkat 2,7 basis poin.