Palembang – Kabar gembira datang dari Palembang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang menegaskan bahwa hingga awal Juni 2025, belum ada laporan kasus malaria di wilayahnya. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap ditingkatkan dengan menyiapkan berbagai langkah antisipasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Palembang mengungkapkan bahwa Palembang, secara geografis, bukanlah habitat nyamuk Anopheles, vektor utama penyebaran malaria. Hal ini membuat potensi penularan malaria lokal sangat kecil.
Jika ada warga Palembang yang terinfeksi malaria, kemungkinan besar kasus tersebut merupakan kasus impor, yaitu tertular saat melakukan perjalanan ke daerah endemis malaria, seperti Papua atau wilayah Indonesia bagian timur lainnya.
Dinkes Kota Palembang tidak tinggal diam. Langkah-langkah antisipasi telah disiapkan untuk menghadapi kemungkinan kasus impor, termasuk deteksi dini melalui pemeriksaan laboratorium, pemberian pengobatan sesuai standar, dan pelacakan kontak untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk, terutama demam berdarah yang lebih berisiko di wilayah perkotaan.
Dengan status nihil kasus malaria, Palembang terus berkomitmen menjaga kesehatan masyarakat dan mewujudkan kota yang terbebas dari penyakit menular berbahaya.