Pada Mei 2025, Indonesia mencatatkan deflasi sebesar 0,37% secara bulanan (mtm). Ini adalah kali ketiga deflasi terjadi sepanjang tahun ini, setelah sebelumnya terjadi pada Januari dan Februari. Meskipun demikian, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa deflasi ini tidak serta merta mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa inflasi inti (core inflation) masih berada di sekitar 2%. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan harga yang disebabkan oleh permintaan. Pemerintah meyakini deflasi terjadi karena intervensi pemerintah dalam bentuk penurunan harga komoditas yang diatur (administered price), serta pemberian insentif seperti diskon transportasi dan subsidi upah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa penurunan harga terutama disebabkan oleh komoditas hortikultura seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Secara tahunan (yoy), inflasi tercatat sebesar 1,60%, sementara secara tahun kalender (ytd) mencapai 1,19%. Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi terbesar.
Namun, pandangan berbeda diutarakan oleh sejumlah ekonom. Mereka justru melihat deflasi ini sebagai sinyal peringatan bagi perekonomian Indonesia. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 tidak akan mencapai 5%. Ia berpendapat deflasi berkepanjangan menandakan masyarakat menahan belanja, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Senior Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menyoroti masalah kurangnya lapangan kerja dan peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai akar permasalahan. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk menahan konsumsi dan menggunakan tabungan untuk bertahan hidup.
Para ekonom ini mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis, seperti diversifikasi tujuan ekspor dan negosiasi tarif, guna mengurangi dampak negatif dari kondisi global terhadap perekonomian dalam negeri dan membantu rakyat kecil.