Probolinggo Catat 92 Kasus HIV/AIDS Aktif di Tahun 2024, Pengobatan Intensif Dijalankan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Probolinggo melaporkan adanya 92 pasien yang terdiagnosis HIV/AIDS dan sedang menjalani pengobatan aktif sepanjang tahun 2024. Data ini menjadi perhatian serius dalam upaya pengendalian penyakit menular di wilayah tersebut.

Kepala Dinkes Kota Probolinggo, dr. Nurul Hasanah Hidayati, menekankan bahwa seluruh pasien secara rutin mendapatkan pengobatan di fasilitas kesehatan yang tersedia. Para pasien menjalani terapi antiretroviral (ARV) melalui poli khusus di Puskesmas dan rumah sakit rujukan. Meskipun ARV tidak dapat menyembuhkan HIV/AIDS, obat ini efektif menekan jumlah virus dalam tubuh, memungkinkan pasien untuk hidup lebih sehat dan produktif.

"Obat ini krusial untuk menekan jumlah virus. Tujuannya agar pasien tetap sehat dan tidak menularkan virus ke orang lain," jelas dr. Nurul.

Lebih lanjut, Dinkes Kota Probolinggo menekankan pentingnya sosialisasi berkelanjutan sebagai strategi utama dalam pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Edukasi kepada masyarakat tentang cara penularan dan pencegahan menjadi prioritas.

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual berisiko, penggunaan jarum suntik tidak steril (termasuk pada kasus narkoba suntik), serta dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat mengenai bahaya dan cara penularan virus ini sangat diperlukan.

Dinkes Kota Probolinggo berharap dukungan dari semua pihak untuk memperkuat upaya promotif dan preventif. Dengan sosialisasi dan edukasi publik yang efektif, diharapkan angka kasus baru dapat ditekan, dan pasien dapat terus patuh dalam menjalani pengobatan.

Scroll to Top