Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang sedang menggiatkan deteksi dini Tuberkulosis (TBC) pada anak-anak melalui pemeriksaan Mantoux di 39 puskesmas yang tersebar di seluruh kota. Tes Mantoux, atau uji tuberkulin, digunakan untuk mendeteksi infeksi TBC laten dalam tubuh.
Kepala Dinkes Tangerang menekankan bahwa upaya pencegahan sejak dini adalah kunci, dengan memprioritaskan anak-anak yang memiliki kontak erat atau tinggal serumah dengan pasien TBC dewasa. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030.
Puskesmas di Kota Tangerang berkomitmen untuk memperluas cakupan skrining TBC pada anak. Dengan deteksi dini melalui tes Mantoux, diharapkan kasus TBC pada anak dapat terdeteksi lebih awal, sehingga pengobatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.
Kepala Puskesmas Cipadu Any menambahkan bahwa kegiatan deteksi dini ini menyasar anak-anak sebagai kelompok yang rentan, terutama yang memiliki riwayat kontak erat dengan penderita TBC aktif. Pelaksanaan tes Mantoux dilakukan secara masif di berbagai posyandu dan fasilitas kesehatan tingkat pertama, melibatkan tenaga kesehatan yang terlatih.
Selain tes Mantoux, puskesmas juga memberikan edukasi kepada orang tua dan masyarakat mengenai gejala TBC, pentingnya pengobatan yang tuntas, dan cara pencegahan penularan di lingkungan keluarga dan sekolah.
Dengan upaya ini, diharapkan angka penemuan kasus TBC dapat ditingkatkan, pengobatan dapat segera diberikan, dan rantai penularan penyakit ini dapat diputus.