Kasus kematian seorang wanita berinisial PS (35) di Serang, Banten, akhirnya menemukan titik terang. Fakta pahit terungkap: PS menjadi korban pembunuhan yang didalangi oleh suaminya sendiri, WP (37).
Awalnya, WP mencoba mengelabui pihak berwajib dengan skenario perampokan. Ia merekayasa kejadian seolah-olah PS meninggal dunia dalam keadaan terikat pada Minggu dini hari (1/5), sekitar pukul 03.30 WIB. WP pun ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di dalam karung, menambah kesan adanya tindak kejahatan.
Jeritan anak korban memecah kesunyian pagi itu, mengundang tetangga untuk memberikan pertolongan. Tim Inafis Polresta Serang Kota dan Polsek Walantaka segera melakukan olah TKP di rumah korban yang terletak di sebuah perumahan di Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Namun, penyelidikan intensif mengungkap kebenaran yang mengejutkan. PS ternyata tewas bukan karena perampokan, melainkan akibat perbuatan suaminya sendiri. WP kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Skenario Palsu dan Pengakuan Tersangka
Kapolresta Serang Kota Kombes Yudha Satria membenarkan penangkapan WP. "Benar, pelaku sudah diamankan tadi malam," ujarnya.
Pengacara keluarga korban, Toni Lembas Pasaribu, mengungkapkan kecurigaannya terhadap keterangan WP yang berubah-ubah selama pemeriksaan sebagai saksi korban. "Keterangan tidak konsisten, jadi tidak sesuai dengan fakta di lapangan," ungkapnya.
Setelah dibujuk oleh keluarga, WP akhirnya mengakui perbuatannya dan diserahkan kepada pihak kepolisian.
Saksi Mata: Anak Ungkap Kebenaran
Fakta yang lebih memilukan terungkap: kedua anak korban dan pelaku menjadi saksi mata pembunuhan tersebut. Mereka menjadi kunci utama dalam mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh ayah mereka sendiri.
Toni Lembas menjelaskan bahwa motif pembunuhan didasari oleh tuduhan perselingkuhan. "Istrinya nyeletuk, ‘Kok kamu nggak pernah ngasih uang lagi ke aku, apa kau sudah kasih ke perempuanmu’. Jadi emosi, semakin ribut, akhirnya pelaku kalap, dicekik istrinya ini dengan tangannya, kemudian ngambil tali diikat," jelas Toni.
Setelah menghilangkan nyawa istrinya, WP mencoba bunuh diri dan merekayasa kejadian perampokan untuk menutupi perbuatannya.