Memasuki masa transisi ke musim kemarau, Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi penyebaran penyakit chikungunya. Meskipun belum ada lonjakan kasus signifikan, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Dinas Kesehatan menekankan bahwa cuaca yang tak menentu dan meningkatnya populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor pembawa virus chikungunya, menjadi alasan utama imbauan ini.
Chikungunya disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk yang sama dengan demam berdarah. Gejalanya meliputi demam tinggi mendadak, nyeri sendi parah, ruam kulit, dan kelelahan.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diajak untuk mengintensifkan program 3M Plus:
- Menguras: Membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
- Menutup: Menutup rapat semua wadah penyimpanan air.
- Memanfaatkan/Mendaur Ulang: Mengolah barang bekas yang berpotensi menampung air.
Selain itu, dianjurkan untuk menabur larvasida dan menggunakan kelambu atau obat anti-nyamuk.
Dinas Kesehatan mengajak seluruh warga Kota Tangerang untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca basah berdasarkan prakiraan cuaca BMKG. Masyarakat diimbau untuk mempersiapkan perlengkapan hujan saat beraktivitas di luar rumah dan berhati-hati saat berkendara, terutama saat jalanan licin. Perhatikan juga potensi genangan air di lokasi rawan.