Dalam dunia rekayasa perangkat lunak modern, pemeliharaan dan pengembangan seringkali menjadi sumber utama biaya dan kerumitan. Studi pemetaan sistematis yang komprehensif menyoroti bagaimana penerapan traceability (penelusuran keterkaitan antar komponen perangkat lunak) dapat meningkatkan tahapan ini. Analisis terhadap sejumlah studi primer mengungkap aktivitas yang didukung traceability, bukti empiris, manfaat, biaya, pendekatan, alat, dan kendala implementasinya.
Studi ini menerapkan pendekatan Systematic Mapping Study (SMS) untuk memperoleh gambaran yang luas tentang topik tersebut. Proses pencarian melibatkan berbagai database elektronik utama dengan kombinasi kata kunci yang relevan. Dari puluhan ribu artikel, akhirnya terpilih sejumlah studi primer yang sesuai dan berkualitas.
Aktivitas yang Didukung Traceability
Penelitian mengidentifikasi beberapa aktivitas yang diuntungkan dari praktik traceability, di antaranya:
- Manajemen Perubahan: Meliputi analisis dampak, penyebaran perubahan, hingga verifikasi.
- Verifikasi Kepatuhan: Membantu menjaga konsistensi antar komponen.
- Pemahaman Perangkat Lunak: Memudahkan proses memahami sistem sebelum modifikasi dilakukan.
- Aktivitas lain: perbaikan bug, penggunaan ulang perangkat lunak, refactoring, pelestarian arsitektur, dan deteksi kerentanan.
Bukti Empiris dan Validasi Lapangan
Mayoritas studi berada pada level demonstrasi atau contoh mainan, menunjukkan kurangnya validasi lapangan. Hanya sebagian kecil studi yang dilakukan di lingkungan industri, mengindikasikan bahwa meskipun traceability menjanjikan secara teori, adopsi praktisnya masih terbatas.
Manfaat Praktis Traceability
Manfaat traceability dikategorikan dalam beberapa aspek:
- Efisiensi waktu dan upaya: mengurangi biaya dan durasi proses pemeliharaan.
- Kemudahan manajemen perubahan: memungkinkan analisis dampak dan pelacakan fitur baru.
- Verifikasi kepatuhan dan pelestarian arsitektur: menjaga keselarasan sistem.
- Pemahaman sistem dan penggunaan ulang komponen: meningkatkan navigasi dan penelusuran.
- Identifikasi bug dan kerentanan: membantu penanganan kualitas dan keamanan.
Biaya dan Tantangan Implementasi
Studi ini menyoroti beberapa kategori biaya utama:
- Upaya membangun dan memelihara traceability links.
- Upaya memahami dan mengaplikasikan relasi antar komponen.
- Kebutuhan akan pelatihan dan pengalaman khusus.
Biaya ini menyoroti tantangan dalam mengintegrasikan traceability, terutama pada proyek skala kecil atau menengah.
Pendekatan dan Alat Pendukung
Berbagai pendekatan dan alat diidentifikasi untuk mendukung traceability, seperti Information Retrieval (IR)-based, Feature Model-based dan Scenario-based. Sebagian besar alat belum banyak digunakan di industri.
Implikasi dan Rekomendasi
Traceability berpotensi menjadi alat strategis dalam memfasilitasi pemeliharaan dan pengembangan perangkat lunak. Namun, adopsi yang luas terhambat oleh biaya dan kurangnya bukti empiris dari industri. Rekomendasinya adalah mendorong kolaborasi riset-industri, mengembangkan alat yang ringan, dan menjadikan traceability sebagai keterampilan wajib bagi software engineer.