Jemaah Haji Indonesia Terlantar Jelang Wukuf di Arafah: Tenda Sempit hingga Tak Terangkut

Kabar kurang menyenangkan datang dari Tanah Suci. Sejumlah jemaah calon haji asal Indonesia dilaporkan mengalami kendala menjelang puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah.

Menurut laporan langsung dari jemaah di lokasi, sebagian rombongan ditempatkan di tenda yang sangat sempit, tidak memadai untuk menampung jumlah jemaah.

Keterlambatan keberangkatan juga menjadi masalah serius. Ada kelompok jemaah yang seharusnya sudah berada di Arafah sejak sore, namun hingga larut malam masih menunggu bus di lobi hotel. Mereka terpaksa beristirahat dan tidur di lantai lobi karena ketidakpastian ini.

"Situasinya cukup menakutkan," ujar seorang jemaah, menggambarkan kondisi yang dialami. Bahkan, ada kekhawatiran bahwa jemaah akan dipaksa berangkat ke Arafah tanpa jaminan mendapatkan tenda yang layak.

Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan, terutama bagi jemaah lanjut usia yang membutuhkan tempat yang nyaman untuk beristirahat sebelum menjalani prosesi wukuf.

Sesampainya di Arafah pun, masalah belum selesai. Banyak jemaah yang tiba dini hari mendapati kondisi tenda yang padat dan tidak mencukupi. Informasi dari pembimbing haji menyebutkan bahwa jemaah dari belasan hotel mengalami masalah serupa, baik keterlambatan pengangkutan maupun ketiadaan tenda.

Kekhawatiran juga muncul mengenai persiapan di Mina, mengingat kapasitasnya yang lebih kecil dibandingkan Arafah.

Hingga Kamis pagi waktu Indonesia, masih banyak jemaah dari berbagai daerah seperti Surabaya, Palu, Bekasi, dan Medan yang belum terangkut ke Arafah.

Kondisi ini tentu menjadi sorotan dan memerlukan penanganan segera agar seluruh jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk dan lancar.

Scroll to Top