Amerika Serikat dan Rusia terlibat dalam perdebatan sengit terkait fasilitas nuklir Iran. Pusat pengayaan uranium Iran berlokasi di Natanz.
Fasilitas pengayaan uranium Natanz, yang sebagian besar terletak di bawah tanah, berada di bawah pengawasan ketat Badan Energi Atom Internasional (IAEA), lembaga pengawas nuklir PBB.
Pada tahun 2021, Mossad, badan intelijen Israel, melancarkan aksi sabotase terhadap fasilitas nuklir Natanz. Serangan ini memicu kemarahan Iran dan memperburuk hubungan kedua negara.
Dalam perjanjian yang diusulkan, mantan Presiden AS Donald Trump melarang pengayaan uranium di Iran. Namun, Iran menolak kesepakatan tersebut dan bersikeras untuk melanjutkan pengayaan uranium.
Rusia membela hak Iran untuk mengembangkan program nuklir damai.