Megawati Hangestri Pertiwi, pemain voli kebanggaan Indonesia, akhirnya memberikan klarifikasi terkait keputusannya untuk tidak melanjutkan kontrak dengan klub Korea Selatan, Red Sparks. Kepulangannya ke Jember pada Selasa (15/4/2025) disambut hangat oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait.
Keputusan Mega untuk mengakhiri kontraknya memang menimbulkan berbagai spekulasi. Apalagi, ia baru saja membawa Red Sparks melaju hingga babak final Liga Voli Korea musim 2024-2025. Meskipun tidak terpilih dalam Best 7 musim ini, kontribusinya dinilai sangat signifikan. Bahkan, Red Sparks menyebutnya sebagai "pemain paling bersinar di lapangan" dalam unggahan perpisahannya.
Selama musim 2024-2025, Megawati tampil stabil sebagai opposite hitter andalan Red Sparks. Perannya sangat vital dalam membawa tim hingga ke final. Popularitasnya di Korea Selatan pun tak diragukan lagi, dengan julukan "Megatron" yang diberikan oleh para penggemar.
Namun, di balik keputusannya, muncul rumor bahwa kepulangannya disebabkan oleh kondisi kesehatan ibunya yang memburuk. Kabar ini langsung dibantah oleh Mega saat diwawancarai di Jember.
"Saya sedih kenapa orang-orang tulis mama saya sakit, padahal mama saya sehat-sehat saja," tegas Mega.
Mega menjelaskan bahwa keputusannya murni karena ingin lebih dekat dengan keluarga setelah dua tahun merantau. Ia juga menegaskan bahwa pemutusan kontraknya dengan Red Sparks dilakukan secara profesional dan sesuai dengan perjanjian yang berlaku.
"Memutuskan dengan Red Spark itu secara profesional, saya juga punya hak untuk memutus kontrak itu juga," ujarnya.
Selain itu, Mega juga mengungkapkan keinginannya untuk mencoba pengalaman baru di negara lain.
"Aku juga punya kehidupan lain, tidak stagnan di situ, mungkin coba di negara lain," tambahnya.
Bagi Mega, keluarga tetap menjadi prioritas utama di atas karier.
"Saya pikir, karir bisa dikejar kapan pun, tapi keluarga tetap nomor satu. Sehebat-hebatnya aku pasti ada doa mama," ucapnya. Ia juga optimis dengan rezeki dan masa depannya di dunia voli.
"Rezeki tidak akan tertukar, kalau sudah jadi rezeki, pasti datang," tambahnya.
Terkait kondisi fisiknya, Mega menjelaskan bahwa cedera kaki yang sempat dialaminya kini dalam masa pemulihan dan hanya membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua bulan.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi Megawati dan berharap ia dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Jember.
"Ke depan kami ingin Mega bisa menularkan ilmu dan pengalaman kepada adik-adiknya di Kabupaten Jember," kata Fawait, seraya menambahkan bahwa Mega adalah contoh nyata bahwa atlet lokal mampu bersaing dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.