Penyanyi Denada tetap berkomitmen untuk menyekolahkan putrinya, Aisha, di Singapura. Aisha, yang akan segera berusia 13 tahun, kini duduk di kelas 5 SD atau "higher primary" di sistem pendidikan Singapura. Jenjang ini mempersiapkannya untuk tes masuk ke sekolah menengah yang cukup kompetitif.
Denada mengakui bahwa biaya pendidikan di Singapura sangatlah mahal. Awalnya, Aisha bersekolah di sekolah internasional yang biayanya sangat memberatkan dirinya. Ia merasa kewalahan dan sempat putus asa. Sebagai orang tua tunggal, Denada merasa kesulitan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah Aisha.
Karena kesulitan tersebut, Denada mencoba mendaftarkan Aisha ke sekolah negeri melalui ujian masuk yang mirip dengan UMPTN di Indonesia. Prosesnya tidak mudah, Aisha harus bersaing dengan ribuan anak lainnya. Setelah dua kali gagal, akhirnya Aisha berhasil masuk sekolah negeri pada tahun lalu.
Dengan masuknya Aisha ke sekolah negeri, beban finansial Denada sedikit berkurang. Meskipun begitu, biaya hidup di Singapura tetap tinggi. Biaya sekolah Aisha di sekolah negeri mencapai sekitar Rp 6-7 juta per bulan karena statusnya sebagai warga negara asing. Jika Aisha adalah warga negara Singapura, biaya sekolahnya hanya sekitar SGD 1.
Denada memiliki alasan kuat mengapa tetap memilih menyekolahkan Aisha di Singapura. Selain karena Aisha masih harus menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, ia juga sudah terlanjur bersekolah di sana. Meskipun Denada lebih sering bekerja di Indonesia, ia memutuskan yang terbaik bagi putrinya adalah tetap bersekolah di Singapura.