Putin Tuding Ukraina Sengaja Tingkatkan Eskalasi Konflik, Sasar Infrastruktur Sipil Rusia

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kepada Paus Leo XIV bahwa Ukraina dengan sengaja meningkatkan intensitas konflik dengan menargetkan infrastruktur sipil di wilayah Rusia. Dalam percakapan telepon yang "konstruktif" antara kedua pemimpin, mereka membahas berbagai isu, termasuk konflik di Ukraina.

Putin menyoroti bahwa di tengah upaya melanjutkan perundingan langsung antara Moskow dan Kiev, pihak Ukraina justru "menggandakan eskalasi" dan melakukan tindakan sabotase terhadap infrastruktur sipil di dalam wilayah Rusia. Ia menyebut sabotase kereta api baru-baru ini di Wilayah Bryansk dan Kursk sebagai tindakan terorisme.

Presiden Rusia menegaskan bahwa Moskow berminat menyelesaikan konflik melalui jalur politik dan diplomatik, namun menekankan perlunya mengatasi akar permasalahan untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan.

Putin juga memberikan informasi kepada Paus mengenai kemajuan yang dicapai selama putaran terakhir negosiasi langsung antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki. Ia mengatakan kedua belah pihak telah sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan dan jenazah korban. Putin menekankan bahwa Rusia melakukan segala upaya untuk memastikan reunifikasi anak-anak yang terpisah dari keluarga mereka akibat konflik.

Putin juga menyinggung perihal "penganiayaan terhadap Gereja Ortodoks Ukraina yang kanonik oleh otoritas Kiev." Ia berharap Vatikan dapat lebih aktif mendukung kebebasan beragama di Ukraina.

Putin mengucapkan terima kasih kepada Paus atas kesediaannya membantu menyelesaikan krisis dan peran Vatikan dalam memediasi masalah kemanusiaan yang mendesak antara Moskow dan Kiev.

Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan upaya perlindungan terhadap umat Kristen di seluruh dunia.

Kardinal Robert Prevost terpilih sebagai Paus menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu.

Scroll to Top