Sindrom Stevens-Johnson: Ancaman Serius yang Sering Disalahartikan

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah kondisi medis langka namun berpotensi fatal yang menyerang kulit dan selaput lendir. Meskipun jarang terjadi, SJS dapat memicu komplikasi serius, termasuk infeksi, kegagalan organ, dan bahkan kematian. Pemicu utama SJS meliputi reaksi terhadap obat-obatan, infeksi virus atau bakteri, dan faktor genetik seperti keberadaan gen HLA-B1502.

Gejala awal SJS seringkali menyerupai gejala flu biasa, sehingga mudah terabaikan. Namun, dalam waktu singkat, pasien dapat mengalami ruam merah yang meluas, lepuhan pada kulit, nyeri hebat, serta luka pada area mulut, mata, dan organ vital. Tanpa intervensi medis yang cepat, kondisi ini dapat memburuk secara signifikan dalam hitungan jam.

Penanganan SJS memerlukan perawatan intensif dan seringkali mengharuskan pasien dirawat di unit luka bakar. Strategi penanganan utama meliputi penghentian segera obat yang dicurigai sebagai pemicu, perawatan suportif untuk meringankan gejala, serta pemberian kortikosteroid atau IVIG (Immunoglobulin Intravena) dalam kasus-kasus tertentu.

Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati terhadap reaksi obat, terutama jika muncul gejala yang tidak biasa setelah mengonsumsi obat tertentu. Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan baru, terutama bagi individu dengan riwayat alergi atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

Scroll to Top