Harapan tim nasional China untuk berlaga di Piala Dunia sekali lagi kandas setelah kekalahan pahit dari Indonesia dalam kualifikasi zona Asia. Kekalahan ini menyulut kekecewaan mendalam di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola Tiongkok.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Jakarta, skuad yang dipimpin Branko Ivankovic menyerah 0-1 dari Indonesia. Hasil ini menempatkan China di posisi juru kunci Grup C dengan rekor tujuh kekalahan dari sembilan pertandingan, serta menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak, mencapai 20 gol.
Gelombang Kritik Pedas
Komentator sepak bola terkenal, Zhan Jun, menyampaikan kritik keras, menyebutkan bahwa kekalahan ini diakibatkan oleh sejumlah faktor, termasuk minimnya pengalaman, kemampuan yang belum memadai, dan kurangnya perhatian terhadap detail pertandingan.
"Taktik Ivankovic tidak cocok dengan karakteristik tim," tulis Zhan di media sosial. Ia juga menyoroti beban berat yang diberikan kepada gelandang bertahan Wang Shangyuan.
Senada dengan itu, analis sepak bola senior Ji Yuyang menilai kinerja Ivankovic tidak memberikan dampak positif. "Dia tidak lebih baik dari beberapa pelatih sebelumnya," katanya. "Di grup mereka, China adalah tim dengan jumlah kekalahan dan kebobolan terbanyak," imbuh Ji.
Kekecewaan Mendalam
Hasil ini memperpanjang daftar kegagalan timnas China di panggung sepak bola internasional. Sejak partisipasi terakhir mereka di Piala Dunia 2002, tanpa meraih poin atau mencetak gol, tim nasional China belum mampu kembali ke turnamen sepak bola terbesar tersebut.
Presiden Xi Jinping sendiri pernah mengutarakan harapannya agar China suatu saat bisa menjuarai Piala Dunia. Namun, kenyataan di lapangan justru semakin menjauhkan mereka dari ambisi tersebut.
Kekecewaan juga terpancar dari para pendukung di media sosial. "Para pemain ini tidak menyadari bahwa tujuan bermain bola adalah mencetak gol ke gawang lawan. Mereka hanya tahu mengejar bola tanpa arah," tulis seorang warganet.
Komentar lain berbunyi, "Terakhir kali China lolos ke Piala Dunia, saya masih duduk di bangku SD. Mungkin cucu saya yang duduk di bangku SD baru bisa menyaksikannya lagi."
Meskipun peluang lolos sudah tertutup, China masih harus menjalani satu pertandingan terakhir melawan Bahrain.
Di tengah derasnya kritik, masih ada sedikit harapan dari para pendukung setia. "Seberapa buruk pun kalian, kami tidak akan menyerah pada mimpi untuk tampil di Piala Dunia!" tulis seorang suporter.