Keterlambatan Pemberangkatan dari Muzdalifah, Jemaah Haji Terjebak Antrean Panjang

Usai melaksanakan wukuf di Arafah, jemaah haji secara bertahap diberangkatkan menuju Muzdalifah untuk melaksanakan mabit, sebuah ritual wajib dalam ibadah haji. Namun, proses keberangkatan dari Muzdalifah menuju Mina mengalami kendala serius.

Kepadatan luar biasa menyebabkan pagar di Muzdalifah roboh, dan beberapa jemaah dilaporkan pingsan. Penjemputan bus dari Arafah dimulai sejak sore hari dan seharusnya selesai pada pukul 10 malam.

Jemaah seharusnya sudah bisa meninggalkan Muzdalifah sekitar tengah malam waktu setempat. Ironisnya, antrean panjang mengular hingga pukul 3 dini hari tanpa adanya kejelasan kapan gerbang akan dibuka.

Mabit di Muzdalifah adalah bagian integral dari ibadah haji, dan kegagalan melaksanakannya mengharuskan jemaah membayar dam. Ritual ini juga dianjurkan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah ayat 199.

Di Muzdalifah, jemaah beristirahat dan mempersiapkan diri untuk lempar jumrah di Mina. Selain istirahat, mereka disarankan untuk memperbanyak zikir, istighfar, dan mengumpulkan kerikil untuk lempar jumrah. Total 70 kerikil diperlukan untuk prosesi lempar jumrah yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 hingga 13 Zulhijjah.

Kondisi di Muzdalifah secara umum terkendali, meskipun jemaah harus menunggu dalam waktu yang cukup lama. Mabit bisa dilakukan dalam waktu singkat, asalkan jemaah sempat singgah. Namun, menunggu antrean bus terlalu lama setelah kelelahan wukuf menjadi tantangan tersendiri.

Jemaah dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan lempar jumrah, yang akan dimulai pada 10 Zulhijjah.

Scroll to Top