Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyoroti sejumlah persoalan yang masih menghantui Indonesia. Isu krusial seperti kejujuran yang terpinggirkan dan dominasi koneksi atas kompetensi menjadi perhatian utama.
Hal ini diungkapkan Anies saat menjadi khatib shalat Iduladha di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta. Dalam khutbahnya, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa.
"Pada hari yang penuh berkah ini, kami menghaturkan keluh kesah atas luka-luka yang belum terobati di negeri ini. Kejujuran seringkali dikesampingkan, sementara koneksi lebih dihargai daripada kemampuan," ungkap Anies dalam doanya.
Anies juga menyinggung permasalahan kemiskinan yang terus berlanjut dari generasi ke generasi akibat sistem yang kurang berpihak. Ia menekankan bahwa keadilan dan kesetaraan tidak hanya bergantung pada niat baik, tetapi juga keberanian untuk mengatasi akar permasalahan yang mendalam.
Dalam doanya, Anies memohon perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT untuk menghadapi tantangan ini. Ia berharap agar setiap hati tergerak untuk melawan ketidakadilan yang semakin nyata.
"Lembutkan hati kami agar tidak acuh terhadap ketidakadilan di sekitar kita. Bukakan mata hati kami agar tidak hanya terpaku melihat ketimpangan, tetapi juga memiliki keberanian untuk bertindak semampu kita," pungkasnya.