Luna Maya membeberkan alasannya tertarik membintangi film "Jalan Pulang", sebuah produksi Leo Pictures yang digarap oleh produser Agung Saputra dan disutradarai Jeropoint. Ternyata, alur cerita yang kuat menjadi daya tarik utama bagi aktris ternama ini.
"Biasanya film horor itu jarang yang punya cerita yang benar-benar bagus. Mungkin ada, tapi saya pribadi belum pernah dapat yang seperti ini. Karakter yang mencari jawaban lewat perjalanan, itu yang membuat film ini menarik," ungkap Luna Maya saat ditemui di Jakarta Pusat.
Bagi Luna, aspek perjalanan dalam film ini menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda dari film horor pada umumnya. Ia juga memberikan apresiasi kepada tim produksi atas semangat yang mereka tunjukkan, termasuk sang produser dan sutradara.
Film "Jalan Pulang" semakin meriah dengan kehadiran dua "ratu horor" Indonesia, Taskya Namya dan Shareefa Danish. Bagi Agung Saputra, menyatukan tiga nama besar dalam satu proyek adalah sebuah keberuntungan. Proses pencarian pemain pun tidaklah mudah.
"Mencari pemain itu susah-susah gampang. Bukan cuma soal uang atau cerita, kadang jadwal juga jadi kendala. Awalnya jadwal Luna tidak memungkinkan, tapi akhirnya bisa pas. Kemudian kami mencari pemain yang cocok, dan akhirnya dapat Shareefa Daanish dan Taskya Namya. Ini berkah besar," jelas Agung.
"Jalan Pulang" berkisah tentang Lastini (Luna Maya), seorang ibu yang mencurigai penyakit putrinya, Arum (Saskia Chadwick), bukan penyakit biasa. Bersama kedua anaknya, ia melakukan perjalanan spiritual melintasi Pulau Jawa untuk mencari pertolongan, sebelum ulang tahun Arum tiba di tahun Kabisat.
Selain nama-nama di atas, film ini juga dibintangi oleh Teuku Rifnu Wikana, Sujiwo Tejo, Kiki Narendra, Jajang C. Noer, dan banyak lagi. Dengan sentuhan visual horor yang autentik dan tema tentang karma, ikatan keluarga, serta pengorbanan, "Jalan Pulang" menjanjikan pengalaman horor lokal yang segar. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 19 Juni 2025.