Kisah pilu menimpa seorang balita berusia dua tahun bernama Juwan dari Namibia. Keceriaan masa kecilnya ternodai oleh penyakit herpes yang merenggut penglihatannya. Ironisnya, tragedi ini diduga berawal dari sebuah ciuman.
Awalnya, sang ibu, Michelle Saimaan, menyadari ada yang tidak beres dengan mata Juwan saat usianya baru 1 tahun 4 bulan. Juwan sering menggaruk matanya, membuat Michelle khawatir. Setelah beberapa hari, kondisi mata Juwan tak kunjung membaik, ia pun membawanya ke dokter. Dokter keluarga meresepkan tetes mata antibiotik.
Michelle sempat lega dan yakin masalah mata anaknya tidak serius. Namun, ia dikejutkan dengan munculnya noda atau bercak yang semakin membesar di kelopak mata Juwan. Lebih mengkhawatirkan lagi, penglihatan Juwan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Panik, Michelle segera membawa anaknya kembali ke dokter.
Kunjungan kedua ke dokter membawa kabar buruk. Juwan didiagnosis positif terinfeksi virus herpes di mata kirinya. Paparan virus ini menyebabkan kerusakan serius pada kornea mata Juwan. Sebuah benjolan tumbuh di kornea matanya, mengancam penglihatannya.
Saat ini, Juwan masih berjuang menjalani pengobatan intensif. Mata kirinya dijahit untuk melindunginya dari kerusakan yang lebih parah. Orang tua Juwan mengungkapkan bahwa dokter belum dapat memastikan kondisi mata Juwan setelah pengobatan selesai.
Sayangnya, ada kemungkinan besar Juwan akan mengalami penurunan kemampuan melihat, bahkan risiko kebutaan permanen. Kisah Juwan menjadi pengingat pahit akan bahaya virus herpes dan pentingnya kehati-hatian dalam berinteraksi dengan bayi dan anak kecil.