Malaysia Serukan Thailand dan Kamboja Menahan Diri Pasca Baku Tembak

Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja memanas setelah insiden baku tembak antara militer kedua negara akhir Mei lalu. Malaysia, sebagai pemimpin ASEAN saat ini, langsung bertindak cepat menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengedepankan penyelesaian secara damai.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan seruan tersebut setelah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet. Dalam percakapan tersebut, Anwar Ibrahim mengapresiasi komitmen kedua pemimpin untuk menyelesaikan sengketa perbatasan melalui negosiasi dan jalur diplomatik.

Malaysia menekankan pentingnya langkah-langkah untuk meredakan ketegangan dan mengupayakan solusi damai secara komprehensif. Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia meyakini semangat kerja sama regional dan prinsip penyelesaian damai yang dianut ASEAN dapat menjadi landasan kuat dalam menyelesaikan setiap perselisihan.

Pertempuran singkat yang terjadi di wilayah Ubon Ratchathani, Thailand dan Preah Vihear, Kamboja, dilaporkan menyebabkan satu korban dari pihak tentara Kamboja. Kamboja sendiri telah mengumumkan niatnya untuk membawa permasalahan ini ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Di sisi lain, Thailand telah menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan masalah perbatasan dengan Kamboja melalui upaya damai yang sesuai dengan hukum internasional serta perjanjian dan memorandum terkait yang berlaku.

Scroll to Top