Analisis Tren Bitcoin: Menjelang Pengumuman CPI dan FOMC

Minggu lalu, prediksi pasar sedikit meleset akibat drama Elon Musk dan Donald Trump yang memengaruhi saham Tesla secara signifikan. Penurunan saham Tesla berdampak pada Bitcoin karena Tesla memiliki investasi dalam Bitcoin. Kekhawatiran pasar akan potensi penjualan Bitcoin oleh Tesla memicu koreksi harga.

Namun, fundamental Bitcoin yang kuat tetap bertahan. Reaksi positif pasar terhadap data NFP berhasil menghapus kerugian akibat drama tersebut, bahkan saham Tesla kembali menguat. Koreksi ini dianggap sehat, dan Bitcoin diperkirakan akan kembali menguat menjelang pengumuman CPI dan FOMC.

Analisis Data Ekonomi Minggu Depan

Mari kita telaah data ekonomi penting yang akan dirilis minggu depan:

Senin, 9 Juni 2025

08.00 WITA – GDP Jepang

Kebijakan ekonomi Jepang sangat dipengaruhi oleh Amerika Serikat. Jepang memegang Surat Utang AS (UST) dalam jumlah besar, yang menjadikannya penyangga bagi kelemahan dolar AS. Jepang kesulitan menaikkan suku bunga karena berisiko memperburuk deflasi Yen dan mengancam carry trade.

Jika GDP Jepang naik, Bitcoin berpotensi naik karena menandakan inflasi meningkat. Jika GDP turun, Bitcoin juga berpotensi naik karena likuiditas mengering. Bitcoin hanya akan turun jika GDP naik, tetapi Jepang berhasil menaikkan suku bunga dan Yen menguat tanpa mengganggu carry trade.

10.00 WITA – CPI Tiongkok

AS dan Tiongkok memiliki hubungan ekonomi yang saling memengaruhi. Kemajuan ekonomi AS bergantung pada Tiongkok yang bersedia menampung dolar AS dan memegang UST.

Selasa, 10 Juni 2025

Tidak ada data ekonomi penting yang dirilis. Fokus pada Kas Kementerian Keuangan AS dan RRP FED.

Suku bunga saat ini 4,5%. Dengan utang AS lebih dari 37 triliun dolar dan bunga utang 1 triliun dolar per tahun, muncul pertanyaan tentang bagaimana AS membayar bunga tersebut. FED juga mengalami kerugian 250 miliar dolar.

RRP telah turun dari 2 triliun dolar dan FED belum memotong suku bunga. Jika FED memotong suku bunga lagi, tetapi RRP naik, likuiditas akan tetap kering. Satu-satunya pilihan adalah memotong suku bunga lagi dan RRP menjadi nol untuk memulihkan likuiditas.

Kas Kementerian Keuangan AS hanya tersisa 351 miliar dolar dan diperkirakan hanya bertahan hingga 28 Juli 2025.

Jika Reverse Repo menjadi nol, Quantitative Easing (QE) akan dimulai secara resmi.

Rabu 11 Juni 2025

20.30 WITA – CPI Amerika Serikat

Mandat FED adalah menciptakan lapangan pekerjaan dan menjaga kestabilan ekonomi. Bitcoin diciptakan untuk menahan laju inflasi, sama seperti fungsi suku bunga.

Jika suatu negara melaporkan inflasi di atas kewajaran, Bitcoin berpotensi naik. Kenaikan Bitcoin bisa tertunda jika suku bunga dinaikkan.

Inflasi diperkirakan akan kembali turun karena hilangnya jutaan pekerjaan. FED ingin terlihat independen, oleh karena itu jika inflasi turun ke 2%, FED tidak memiliki alasan untuk terus mengetatkan kebijakan moneter. FED harus kembali dovish agar pekerjaan yang hilang dapat kembali.

Dengan klaim data naik dan pengangguran di 4,2%, serta belanja pabrik dan masyarakat berkurang, resesi dapat dimulai pada bulan Juli.

Jika inflasi turun, Bitcoin berpotensi naik karena itu pertanda FED dapat memulai QE kembali.

Kamis, 12 Juni 2025

20.30 – PPI AS

Inflasi memang tidak baik, tetapi deflasi lebih menghancurkan. Ekonomi yang tidak inflasi artinya ekonominya tidak tumbuh.

PPI yang deflasi adalah tanda kepanikan dan apa yang dialami Tiongkok akan dialami AS. Menurunnya PPI berarti ongkos harga barang turun dan itu berbahaya karena artinya demand turun.

PPI diprediksi turun, tetapi FED masih hawkish. Keraguan pasar akan timbul setelah melihat PPI.

Jumat, 13 Juni 2025

22.00 WITA – Unmich

Unmich mulai mereda, dan inflasi juga mereda. Jika Unmich naik, Bitcoin naik; jika Unmich turun, Bitcoin turun.

Isu Quantum yang terus menggaung tidak mengubah keyakinan bahwa Blackrock dkk. telah mempertimbangkan hal itu sebelum berinvestasi di Bitcoin.

Penting untuk diingat, investasi aset kripto mengandung risiko tinggi dan setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Analisa mandiri tetaplah kunci keberhasilan dalam investasi.

Scroll to Top