Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, menghanguskan sekitar 500 rumah warga. Pihak kepolisian tengah berupaya mengungkap penyebab pasti terjadinya musibah ini.
Kapolsek Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, menyatakan bahwa penyelidikan intensif sedang dilakukan. Selain fokus pada investigasi, kepolisian juga bergerak cepat mendirikan posko keamanan terpadu yang melibatkan tiga pilar utama pemerintahan. Posko ini bertujuan memberikan pelayanan kepada warga yang kehilangan dokumen-dokumen penting akibat kebakaran.
"Posko ini melayani pengurusan administrasi bagi warga yang kehilangan surat-surat berharga seperti KTP, ATM, dan dokumen lainnya. Kami juga meningkatkan keamanan di lokasi pengungsian dan area kebakaran melalui patroli rutin," jelas Agus Ady.
Polisi turut mengamankan pendistribusian bantuan logistik dan tenda penyimpanan bantuan bagi para korban kebakaran. Upaya pemulihan trauma (trauma healing) juga menjadi prioritas, terutama bagi anak-anak dan perempuan yang berada di lokasi pengungsian.
"Kami menyediakan layanan konseling bagi anak-anak dan wanita yang terdampak. Keamanan fisik lingkungan dan warga di pengungsian juga kami perketat," imbuhnya.
Peristiwa kebakaran tragis ini terjadi pada Jumat, 6 Juni, sekitar pukul 12.18 WIB dan berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 WIB. Meskipun tidak ada korban jiwa, area seluas 3 hektare ludes dilalap api.
"Luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 30.000 meter persegi atau 3 hektare," ungkap Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaiman, sehari setelah kejadian.