Trump Klaim Sepakat dengan Xi Jinping Soal Ekspor Tanah Jarang ke AS

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan kesepakatan dengan Presiden China, Xi Jinping, untuk memastikan kelangsungan ekspor mineral tanah jarang dan magnet dari China ke Amerika Serikat. Mineral ini merupakan komoditas energi yang sangat dibutuhkan secara global.

Pernyataan ini disampaikan Trump saat menjawab pertanyaan wartawan di Air Force One, sehari setelah percakapan telepon dengan Xi Jinping. Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mencari solusi atas perang dagang dan ketegangan yang terjadi antara kedua negara.

Trump menegaskan bahwa pembicaraan dengan Xi Jinping menghasilkan kesimpulan yang sangat positif. Ia juga menekankan bahwa kompleksitas terkait produk tanah jarang tidak perlu lagi diperdebatkan.

Sebagai indikasi meredanya ketegangan, China dikabarkan telah memberikan lisensi ekspor sementara kepada pemasok tanah jarang dari tiga produsen mobil ternama AS.

Para pembantu utama Trump juga direncanakan untuk bertemu dengan perwakilan China di London pada Senin (9/6) guna membahas lebih lanjut isu ini.

Trump menyatakan optimisme terkait kemajuan kesepakatan dengan China.

Kesepakatan ekspor-impor ini dipandang sebagai langkah positif untuk meredakan ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Sebelumnya, keputusan China untuk menangguhkan ekspor mineral dan magnet penting pada April 2025 telah menyebabkan gangguan pasokan bagi produsen mobil, chip komputer, dan kontraktor militer di seluruh dunia.

Trump menuduh China melanggar perjanjian Jenewa dan memberlakukan pembatasan pada perangkat lunak desain chip dan pengiriman lainnya ke China. Beijing membantah klaim tersebut dan mengancam tindakan balasan.

Penghentian ekspor tanah jarang dan mineral penting lainnya telah meningkatkan ketegangan antara kedua negara. Masalah ekspor komoditas ini juga dapat memberikan tekanan politik domestik pada Trump jika pertumbuhan ekonomi terus menurun karena perusahaan kesulitan memproduksi produk berbahan dasar mineral tanah jarang dari China.

Scroll to Top