Jakarta – TNI merespons ancaman dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) terkait rencana kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) dan Menteri Keuangan (Menkeu) ke Nduga, Papua Pegunungan. OPM mengklaim wilayah tersebut sebagai zona pertempuran dan mengancam akan menembak pilot yang menerbangkan kedua menteri.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI menegaskan bahwa pihaknya telah mengantisipasi dan mengambil langkah-langkah pengamanan untuk memastikan kelancaran kegiatan tersebut.
"Ancaman dari kelompok OPM tidak perlu terlalu dipedulikan. Mereka sering melakukan propaganda, intimidasi, dan teror terhadap masyarakat. Masyarakat sendiri sudah jenuh dengan tindakan keji OPM. Situasi saat ini relatif aman dan kondusif," ujarnya.
Sebelumnya, Menhan dan Menkeu meninjau Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku di Kenyam, Nduga, yang dikenal sebagai salah satu wilayah rawan konflik.
Dalam kunjungan tersebut, kedua menteri mengenakan rompi anti peluru sebagai langkah pencegahan mengingat tingginya risiko di wilayah tersebut. Mereka menerima paparan langsung dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III mengenai situasi terkini dan perkembangan operasi di lapangan.
Selain itu, Menhan dan Menkeu juga berdialog dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimkab) Nduga dan perwakilan masyarakat setempat.