Los Angeles, California, menjadi pusat perhatian setelah Presiden AS memerintahkan pengerahan 2.000 anggota Garda Nasional pada Sabtu (7/6/2025). Langkah ini merupakan respons terhadap gelombang demonstrasi yang dipicu oleh operasi imigrasi federal yang menuai kontroversi.
Keputusan ini langsung menuai kritik pedas dari Gubernur California, yang menganggap tindakan tersebut sebagai provokasi yang berpotensi memperburuk situasi. Pengerahan pasukan ini terbilang jarang terjadi karena dilakukan tanpa persetujuan dari pemerintah negara bagian.
Situasi semakin tegang setelah dua hari bentrokan antara demonstran dan agen federal, menyusul penangkapan sejumlah imigran di wilayah Los Angeles yang didominasi oleh komunitas Latin. Agen federal dilaporkan menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan massa yang marah.
Masyarakat setempat menyatakan tekadnya untuk membela diri, menolak intimidasi dan penggunaan kekerasan oleh pihak berwenang. Bentrokan di jalanan kota diwarnai kobaran api dan kembang api, bahkan seorang demonstran terlihat mengibarkan bendera Meksiko di depan mobil yang terbakar sebagai bentuk penolakan terhadap Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE).
Pihak Gedung Putih berdalih pengerahan pasukan ini sebagai upaya mengatasi pelanggaran hukum yang telah lama dibiarkan dan menyalahkan kepemimpinan pejabat Demokrat California yang dianggap lalai. Presiden Trump melalui media sosialnya menyampaikan apresiasi kepada Garda Nasional atas kinerja mereka.
Walikota Los Angeles membantah kehadiran pasukan di lapangan dan menanggapi kritikan Trump yang menyebutnya tidak mampu mengatasi situasi. Menteri Pertahanan mengisyaratkan kemungkinan mobilisasi marinir aktif jika kekerasan berlanjut, meskipun pakar hukum menyebut langkah ini lebih bersifat simbolis karena adanya batasan hukum dalam penggunaan militer untuk penegakan hukum domestik.
Gubernur California secara tegas menolak pengerahan pasukan tersebut dan menyerukan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Ia menekankan pentingnya menyampaikan pendapat secara damai.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengklaim bahwa operasi ICE telah menangkap 118 orang, termasuk lima anggota geng. Namun, warga menilai tindakan tersebut tidak adil, menekankan bahwa para imigran memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan melakukan pekerjaan yang tidak diminati oleh orang lain.
Walikota Los Angeles mengakui kekhawatiran di tengah masyarakat akibat operasi imigrasi tersebut. Ia menegaskan hak setiap orang untuk melakukan protes secara damai, namun mengutuk kekerasan dan perusakan yang terjadi. Pihak FBI mengumumkan penangkapan sejumlah individu pasca bentrokan, menegaskan bahwa hukum dan ketertiban akan ditegakkan.