Shinkansen 0: Horor Anomali yang Menggetarkan dari Chilla’s Art

Chilla’s Art, pengembang game horor yang dikenal dengan karya-karya mencekam, menghadirkan gebrakan baru lewat Shinkansen 0. Dirilis pada 23 Maret 2024 untuk PC, game ini menyimpang dari formula horor konvensional mereka. Alih-alih horor orang ketiga atau mockumentary, Shinkansen 0 menyelami genre horor anomali, berlatar di dalam kereta peluru Jepang yang ikonik.

Plot yang Membingungkan dan Menegangkan

Tanpa basa-basi, pemain langsung ditempatkan sebagai Akito, terdampar di toilet Shinkansen, sebuah zona aman sementara dari anomali. Petualangan Akito membawanya ke gerbong 7, di mana ia bertemu dengan penumpang lain: seorang pria berjas yang tertidur dan sepasang saudara kandung, Naoki dan Rin. Kejanggalan mulai muncul saat Akito terjebak dalam putaran waktu, berulang kali kembali ke gerbong 7.

Naoki, sang adik laki-laki, menyadari situasi Akito dan menjelaskan "permainan" yang harus dimainkan: identifikasi anomali di setiap gerbong. Jika menemukan keanehan, Akito harus mundur ke gerbong sebelumnya; jika normal, ia harus maju. Tujuan akhir? Mencapai gerbong 0 dan menekan tombol rem di ruang masinis.

Ketelitian menjadi kunci. Pemain harus jeli mengamati perubahan kecil yang mengganggu, seperti posisi kursi yang berubah, jendela yang tiba-tiba tertutup, atau pintu yang terbuka dan tertutup dengan sendirinya.

Setelah melewati gerbong biru yang aneh, Akito mencapai gerbong 0 yang banjir. Usai berhasil melarikan diri, ia menyadari bahwa Shinkansen terdiri dari dua jenis gerbong: biru (ekonomi) dan hijau (VIP). Aturan berubah untuk gerbong hijau: anomali berarti maju, normal berarti mundur. Kesalahan berulang di gerbong hijau dapat memicu kemunculan hantu yang mengerikan. Suasana di gerbong hijau pun terasa lebih mencekam, dengan anomali yang lebih berbahaya, seperti pengumuman misterius yang memerintahkan Akito duduk di kursi tertentu atau sensasi tubuh yang perlahan tenggelam.

Dua Akhir yang Menggugah Pikiran

Shinkansen 0 menawarkan dua ending yang berbeda, tergantung tindakan pemain setelah menekan tombol rem.

  • Ending 1: Akito langsung keluar dari kereta setelah menekan tombol rem. Ending ini menyiratkan bahwa upaya penyelamatan gagal dan Akito meninggal.

  • Ending 2: Setelah menekan tombol rem, Akito kembali menelusuri gerbong hijau hingga mencapai gerbong biru, di mana ia bertemu Rin yang telah terbangun. Akito menceritakan pengalamannya, dan Rin, yang tidak mengingat kejadian di kereta, mengajaknya mencari Naoki. Rin memutuskan untuk menghentikan kutukan putaran Shinkansen. Mereka setuju untuk menyalakan kereta di ujung gerbong secara bersamaan. Jika Akito memilih bertukar arah dengan Rin, ia akan menjelajahi gerbong biru dan dikejar hantu bergaun merah (Rin). Akito berhasil menyalakan kereta, yang berhenti di stasiun tempat Naoki menunggu, menandakan bahwa ia telah bebas dari kutukan. Akito menolak ikut Naoki, merasa belum waktunya, dan Rin meyakinkannya untuk pulang. Akito terbangun di rumah sakit dan didiagnosis mengalami Trombosis Vena Dalam (Economy Class Syndrome). Kereta berhenti akibat pingsannya Akito, dan nyawanya terselamatkan berkat seorang dokter di kereta. Ending diakhiri dengan Naoki dan Rin berjalan di rel kereta di tengah indahnya bunga sakura, menandakan mereka telah menerima takdir mereka.

Interpretasi yang Lebih Dalam

Shinkansen 0 dapat diinterpretasikan sebagai representasi keadaan liminal Akito antara hidup dan mati, akibat kondisi medisnya. Anomali dan putaran waktu mencerminkan perjuangannya untuk kembali sadar. Naoki dan Rin adalah korban kecelakaan yang juga terjebak di ambang kematian. Naoki menganggapnya sebagai permainan, sementara Rin baru terbangun di akhir karena lukanya lebih parah.

Kesimpulan: Sebuah Karya Horor yang Inovatif

Shinkansen 0 membuktikan kemampuan Chilla’s Art untuk berinovasi sambil tetap mempertahankan daya tarik horor yang khas. Alur cerita yang mendalam dan teka-teki anomali yang menantang menjadikan game ini pengalaman yang unik dan memuaskan bagi para penggemar genre horor.

Scroll to Top