Harga emas menunjukkan sedikit kenaikan di pagi hari ini, setelah sebelumnya tertekan oleh data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan.
Pada penutupan perdagangan Jumat (6/6/2025), harga emas global turun 1,3% menjadi US$3.309 per troy ons. Namun, pada awal perdagangan Senin (9/6/2025) pukul 05:47 WIB, harga emas naik tipis 0,1% menjadi US$3.312 per troy ons.
Penguatan indeks dolar AS (DXY) pada hari Jumat lalu menjadi salah satu faktor yang menekan harga emas. DXY menguat setelah data menunjukkan penambahan 139.000 pekerjaan di AS pada bulan Mei, sedikit di atas perkiraan para ekonom sebesar 126.000. Meskipun demikian, revisi turun pada angka bulan April sedikit meredam optimisme tersebut.
Laporan tersebut muncul di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi AS, yang meningkatkan kekhawatiran mengenai dampak negosiasi tarif yang sedang berlangsung dan langkah kebijakan Federal Reserve selanjutnya.
Meskipun menguat pada hari Jumat, dolar AS diperkirakan mengalami kerugian mingguan karena investor tetap berhati-hati terhadap negosiasi perdagangan AS-China yang terhenti menjelang tenggat waktu awal Juli.
Di tengah ketidakstabilan ekonomi global, ketegangan geopolitik, dan kebijakan fiskal yang kurang hati-hati, emas sekali lagi membuktikan keunggulannya. Para analis dan ahli strategi memprediksi prospek yang optimis untuk emas, dengan potensi kenaikan hingga rekor rata-rata US$3.210 tahun ini, bahkan mungkin mencapai level tertinggi hingga US$3.900.