Situasi di Los Angeles memanas setelah aksi protes di luar Pusat Penahanan Metropolitan berubah menjadi bentrokan sengit antara pengunjuk rasa dan kepolisian. Baku hantam tak terhindarkan, memaksa polisi menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan massa.
Presiden Donald Trump mengambil langkah kontroversial dengan mengerahkan 2.000 Garda Nasional untuk menenangkan situasi. Keputusan ini menandai pertama kalinya seorang presiden mengerahkan pasukan Garda Nasional tanpa permintaan dari pemerintah negara bagian sejak tahun 1965.
Pemicu kerusuhan ini adalah penangkapan paksa imigran tanpa dokumen lengkap di tempat kerja mereka, yang memicu gelombang protes selama tiga hari berturut-turut.
Menanggapi tindakan keras Trump, 22 gubernur dari Partai Demokrat mengeluarkan pernyataan bersama yang keras. Mereka mengecam pengerahan Garda Nasional ke Los Angeles sebagai "penyalahgunaan kekuasaan yang mengkhawatirkan."
Para gubernur menekankan bahwa gubernur adalah komandan tertinggi Garda Nasional di wilayah masing-masing. Mereka berpendapat bahwa tindakan pemerintah federal yang mengaktifkan Garda Nasional tanpa berkonsultasi atau bekerja sama dengan gubernur negara bagian adalah "tidak efektif dan berbahaya."
Pernyataan tersebut juga mengkritik ancaman untuk mengirim Marinir ke daerah tersebut, yang sebelumnya sempat diwacanakan oleh Menteri Pertahanan.
Gubernur California Gavin Newsom, seorang politisi Demokrat, tidak ikut menandatangani pernyataan tersebut. Namun, 22 gubernur lainnya memuji desakannya agar protes dilakukan secara damai. Beberapa nama besar yang menandatangani pernyataan tersebut antara lain Gubernur New York Kathy Hochul, Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, dan Gubernur Minnesota Tim Walz.