Kontroversi Megawati Hangestri Tak Masuk Best 7 Liga Voli Korea Picu Kemarahan Netizen Indonesia: KOVO Terancam Rugi Miliaran Rupiah!

JAKARTA, DISWAY.ID — Keputusan kontroversial Liga Voli Korea (KOVO) yang tidak memasukkan Megawati Hangestri Pertiwi dalam daftar Best 7 telah menyulut amarah besar dari netizen Indonesia. Aksi boikot pun ramai diserukan, mengancam kerugian besar bagi federasi voli Korea tersebut.

Usai musim kompetisi yang mendebarkan, di mana Pink Spiders berhasil merebut gelar juara usai mengalahkan Red Sparks yang diperkuat Megawati, KOVO menggelar acara penghargaan tahunan. Namun, ketiadaan nama Megawati dalam daftar pemain terbaik di posisi apapun memicu kontroversi.

Banyak penggemar voli Indonesia merasa tidak adil dengan keputusan ini. Megawati dianggap layak mendapatkan penghargaan atas performa gemilangnya sepanjang musim. Media Korea pun turut mempertanyakan absennya nama Megawati dari daftar tersebut.

KOVO pun kini dicap sebagai federasi yang problematik. Beberapa kebijakan mereka dianggap tidak adil, misalnya perbedaan signifikan dalam besaran gaji pemain lokal dan asing. Padahal, secara statistik, pemain asing seringkali lebih menonjol.

Nama-nama seperti Gisel Silva dari GS Caltex, Victoria Danchak dari IBK Altos, dan tentu saja Megawati Hangestri, mendominasi daftar top skor. Ironisnya, kontribusi signifikan Megawati bagi Red Sparks, termasuk rekor 13 kemenangan beruntun dan dua gelar MVP, seolah diabaikan.

Ketidakadilan KOVO bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, kasus sanksi berbeda yang diberikan kepada si kembar Lee Da-yeong dan Lee Jae-yeong atas kasus perundungan juga menuai kritik.

Menanggapi kontroversi ini, Megawati melalui akun TikTok-nya seolah menyiratkan kekecewaan atas kerja kerasnya yang tidak dihargai. Banyak yang menduga unggahan tersebut ditujukan sebagai sindiran kepada KOVO.

Dampak dari kemarahan netizen Indonesia mulai terasa. Aksi boikot terhadap KOVO berpotensi menyebabkan kerugian miliaran rupiah. Jumlah pengikut (followers) akun Instagram KOVO pun dilaporkan menurun drastis.

Banyak penggemar voli Indonesia yang menyatakan lega karena Megawati tidak memperpanjang kontraknya dengan Red Sparks. Mereka khawatir, jika Megawati tetap bermain di Korea, kontribusinya akan kembali diabaikan.

Tanpa kehadiran Megawati, Liga Voli Korea musim depan diperkirakan akan kehilangan daya tariknya, terutama bagi penonton dari Indonesia. KOVO kini harus bekerja keras untuk memulihkan citra dan menarik kembali minat para penggemar voli.

Scroll to Top