Mengapa Investor Menjauhi Saham Gocap? Ini Alasannya!

Saham "gocap" atau saham yang harganya mentok di Rp50 per lembar seringkali dihindari oleh para investor. Ada beberapa alasan mendasar yang membuat saham dengan harga terendah di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini kurang diminati.

Pertama, harga saham gocap umumnya mencerminkan kondisi fundamental perusahaan yang sangat memprihatinkan. Perusahaan-perusahaan ini seringkali mengalami kerugian bertahun-tahun, terbebani utang, dan memiliki model bisnis yang tidak jelas atau bahkan mengalami penurunan signifikan. Tanpa adanya rencana pemulihan yang meyakinkan, investor cenderung menjauhi saham-saham ini karena menilai nilai intrinsiknya sangat rendah atau bahkan negatif.

Kedua, harga Rp50 adalah batas minimum harga saham di BEI. Artinya, saham ini tidak bisa turun lebih rendah lagi. Banyak saham gocap yang terjebak di level ini selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda kenaikan. Tanpa adanya sentimen positif yang kuat atau aksi korporasi yang signifikan, seperti reverse stock split atau restrukturisasi, potensi rebound saham-saham ini sangat kecil.

Ketiga, likuiditas saham gocap sangat rendah. Akibatnya, saham-saham ini sulit untuk dijual. Seringkali tidak ada antrean pembeli atau volume transaksi harian sangat minim. Kondisi ini dapat membuat investor "nyangkut" dalam waktu lama tanpa bisa keluar dari investasi mereka.

Keempat, saham gocap memiliki risiko tinggi untuk mengalami delisting. BEI berhak melakukan suspensi bahkan delisting terhadap saham-saham yang tidak memenuhi persyaratan, seperti tidak membukukan laba selama beberapa tahun. Jika sebuah saham di-delisting, investor berpotensi kehilangan seluruh investasinya atau hanya bisa menjual saham tersebut di pasar negosiasi yang kurang likuid.

Kelima, saham gocap seringkali menjadi sasaran spekulasi dan manipulasi. Bandar atau pihak tertentu seringkali memanfaatkan saham gocap untuk melakukan aksi "goreng". Pergerakan harga saham ini bisa jadi tidak mencerminkan nilai fundamental perusahaan dan sangat rentan terhadap manipulasi, terutama merugikan investor ritel.

Saat ini, tercatat ada 51 saham di BEI yang harganya masih berada di level Rp50 per lembar. Investor perlu berhati-hati dan melakukan riset mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham-saham ini.

Scroll to Top