Fenomena Mobil Bekas Rasa Baru di China: Untung atau Buntung?

Di pasar otomotif China, sebuah tren unik sedang berkembang: mobil bekas nol kilometer. Kendaraan yang sebenarnya baru, namun dijual melalui jalur mobil bekas. Bagaimana bisa?

Mobil-mobil ini terdaftar sebagai sudah terjual, seringkali ke jaringan dealer atau platform pihak ketiga, meskipun belum pernah digunakan sama sekali. Praktik ini bertujuan untuk mendongkrak angka penjualan pabrikan, mengurangi stok dealer, dan bahkan memanfaatkan subsidi atau kebijakan ekspor.

Harga Miring, Risiko Mengintai

Mobil bekas nol kilometer ini memang menggiurkan karena harganya yang lebih rendah, bahkan bisa diskon lebih dari 30% dibandingkan harga mobil baru. Namun, konsumen perlu waspada.

Tips Aman Berburu Mobil Bekas Nol Kilometer

  • Riset Harga: Bandingkan harga mobil bekas incaran dengan harga resminya. Jika selisihnya terlalu tipis (di bawah 15%), lebih baik pilih mobil baru demi garansi dan ketenangan pikiran.
  • Periksa VIN: Gunakan nomor identifikasi kendaraan (VIN) untuk memastikan tanggal pendaftaran, riwayat servis, dan klaim asuransi.
  • Dealer Terpercaya: Beli dari dealer yang memiliki reputasi baik.
  • Perjanjian Garansi: Pastikan ada perjanjian garansi tertulis.
  • Status Keuangan: Pastikan mobil tersebut bebas dari pinjaman atau kewajiban finansial lainnya.

Dampak Negatif yang Perlu Diwaspadai

Membeli mobil bekas nol kilometer bukan tanpa risiko. Garansi biasanya dimulai sejak pendaftaran, sehingga Anda bisa kehilangan masa garansi. Selain itu, ada potensi masalah hukum atau keuangan jika mobil tersebut masih memiliki pinjaman atau riwayat kepemilikan yang tidak jelas.

Fenomena ini juga berdampak pada pasar secara keseluruhan. Data penjualan yang tidak akurat dapat menyesatkan investor, menyembunyikan permintaan pasar yang sebenarnya, dan mendistorsi persaingan. Bahkan, harga mobil bekas tertentu bisa anjlok drastis, memicu penurunan harga di model lain.

Scroll to Top