Waspada! Kebiasaan Minum Minuman Energi Selama 15 Tahun Hampir Merusak Hati Wanita Ini

Seorang wanita berusia 35 tahun di Perth, Australia, mengalami dampak kesehatan yang mengkhawatirkan akibat kecanduannya pada minuman energi selama 15 tahun. Lucy Parker, seorang ibu dengan dua anak, awalnya tidak menyadari bahaya tersembunyi di balik kebiasaan ini.

Awalnya, Lucy merasakan sakit perut hebat yang membuatnya harus memeriksakan diri ke dokter. Hasil pemindaian CT scan menunjukkan adanya benjolan di ovariumnya. Namun, yang lebih mengejutkan, dokter mendapati kondisi hatinya yang "tidak terlihat sehat". Saat itulah Lucy mulai menyadari bahwa minuman energi mungkin menjadi penyebab masalah kesehatannya.

Dokter mendiagnosis Lucy dengan Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) atau penyakit perlemakan hati non-alkohol. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan lemak berlebih di hati. Jika tidak segera ditangani, NAFLD dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius, seperti sirosis, serta memicu berbagai masalah kesehatan lain seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal.

Setelah serangkaian pemeriksaan dan tes darah untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit autoimun, Lucy mengungkapkan kebiasaan minum minuman energinya kepada dokter. Ia mengaku mengonsumsi setidaknya dua kaleng minuman energi setiap hari.

Dokter menjelaskan bahwa kandungan gula yang tinggi dalam minuman energi memaksa hati untuk bekerja ekstra keras. Kelebihan gula tersebut kemudian diubah menjadi lemak, yang pada akhirnya menyebabkan NAFLD.

Menyadari bahaya yang mengintai, Lucy memutuskan untuk menghentikan total konsumsi minuman energi. Dua kaleng terakhir di lemari es menjadi saksi akhir dari kecanduannya. "Saya suka rasanya, saya senang meminumnya, tetapi saya katakan pada diri sendiri bahwa saya tidak perlu meminumnya lagi," ujarnya. Kisah Lucy menjadi peringatan bagi kita semua tentang bahaya tersembunyi di balik kebiasaan mengonsumsi minuman energi secara berlebihan. Jaga kesehatan hati Anda!

Scroll to Top