Sabar/Reza Ungkap Kendala Latihan dan Belajar Taktik dari Hendra Setiawan

Ganda putra Indonesia, Sabar/Reza, berbagi cerita mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam mencari lawan latih tanding yang sepadan. Mereka juga mengungkapkan bagaimana mereka belajar strategi kemenangan dari legenda bulu tangkis, Hendra Setiawan.

Reza menyebutkan bahwa mereka sering berlatih dengan pemain yang berada di lapangan milik Marcus Fernaldi Gideon. Marcus sendiri, bersama dengan mantan pemain pelatnas PBSI, Ade Yusuf Santoso, sering menjadi lawan sparring mereka.

Namun, tidak setiap saat Marcus ada di sana. Ketika itu terjadi, anak-anak menjadi pilihan utama sebagai teman berlatih. Perbedaan antara berlatih dengan anak-anak dan bertanding melawan pemain kelas dunia sangat signifikan bagi Sabar/Reza.

Dengan situasi ini, mereka berharap dapat menjadi pemain sparring di Pelatnas PBSI, meskipun tetap berstatus pemain profesional. Mereka merasa sulit menemukan lawan sparring yang setara di luar Pelatnas.

Pasangan legendaris Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga pernah melakukan hal serupa. Dengan dukungan sponsor yang sama, The Daddies selalu mempersiapkan diri untuk pertandingan internasional bersama pemain pelatnas lainnya.

Sabar mengungkapkan bahwa PBSI sempat menawarkan mereka untuk kembali ke Pelatnas pada akhir tahun 2024. Namun, mereka memilih untuk tetap bersama sponsor yang telah mendukung mereka sejak awal.

Sejak awal tahun 2025, Hendra Setiawan turut serta mendukung Sabar/Reza sebagai pelatih. Perkembangan positif terlihat dari performa dan pencapaian mereka, termasuk mencapai babak final Indonesia Open 2025. Meskipun kalah dari pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae, Sabar/Reza telah melampaui target mereka dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada final Indonesia Open 2025, Sabar/Reza kalah dalam tiga set. Mereka diketahui bermain dengan kondisi tidak prima. Sabar mengungkapkan bahwa ia mengalami robekan otot perut yang mempengaruhi permainannya.

Sabar menambahkan bahwa kehadiran Hendra sangat berperan dalam menyusun taktik bermain, terutama saat kondisi fisik tidak optimal. Mereka belajar untuk meraih kemenangan dan poin dengan cara yang lebih taktis berkat strategi yang diberikan oleh Hendra.

Scroll to Top