Kesehatan adalah harta yang tak ternilai. Meskipun dunia medis terus berkembang, sejumlah penyakit masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Data menunjukkan bahwa penyakit tidak menular atau kronis menyumbang sebagian besar kematian global. Mari kita simak 10 penyakit yang paling mematikan:
1. Penyakit Jantung Iskemik
Penyakit ini menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbanyak. Terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung mengalami penyempitan. Tanpa penanganan yang tepat, dapat memicu nyeri dada, gagal jantung, dan gangguan irama jantung (aritmia). Faktor risikonya mencakup tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, riwayat keluarga dengan penyakit jantung, diabetes, dan berat badan berlebih.
2. Stroke
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini dapat menyebabkan mati rasa mendadak, kebingungan, kesulitan berjalan, dan gangguan penglihatan. Penanganan cepat dalam 3 jam pertama setelah serangan stroke dapat mengurangi risiko kecacatan jangka panjang. Faktor risiko stroke meliputi tekanan darah tinggi, riwayat keluarga stroke, dan merokok.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah
Infeksi ini menyerang saluran pernapasan dan paru-paru, disebabkan oleh virus atau bakteri seperti influenza, radang paru-paru, bronkitis, dan tuberkulosis (TB). Gejala utamanya adalah batuk (kadang disertai dahak berdarah), demam, keringat berlebih, dan sesak napas. Faktor risiko meliputi flu, kualitas udara buruk, merokok, sistem kekebalan tubuh yang lemah, asma, dan HIV.
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK menyebabkan kesulitan bernapas, termasuk bronkitis kronis dan emfisema. Faktor risiko PPOK meliputi merokok, paparan iritan paru-paru seperti asap bahan kimia, riwayat keluarga dengan defisiensi alfa-1, dan riwayat infeksi pernapasan saat kecil.
5. Kanker Pernapasan
Kanker ini meliputi kanker trakea, bronkus, dan paru-paru. Penyebab utama adalah merokok, paparan asap rokok, dan racun lingkungan. Polusi dalam ruangan, seperti jamur dan asap bahan bakar, juga berkontribusi. Kanker pernapasan lebih mungkin menyerang mereka yang memiliki riwayat merokok atau terpapar asap rokok. Faktor risiko lainnya termasuk riwayat keluarga dan faktor lingkungan, seperti asap diesel.
6. Diabetes Melitus
Diabetes memengaruhi produksi atau penggunaan insulin. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh reaksi autoimun, sementara diabetes tipe 2 disebabkan oleh faktor-faktor seperti pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik.
7. Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit progresif yang merusak memori, mengganggu pengambilan keputusan, dan fungsi kognitif normal. Gejala awal meliputi masalah ingatan ringan dan kesulitan mengingat informasi. Seiring waktu, penyakit ini berkembang dan menyebabkan kehilangan ingatan jangka panjang. Faktor risiko meliputi usia di atas 65 tahun, riwayat keluarga Alzheimer, genetika, gangguan kognitif ringan, down syndrome, dan gaya hidup tidak sehat.
8. Dehidrasi Akibat Diare
Diare berkepanjangan menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani. Diare sering disebabkan oleh virus atau bakteri usus yang ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Faktor risiko meliputi tinggal di daerah dengan sanitasi buruk, kurangnya akses air bersih, kekurangan gizi, usia anak-anak, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
9. Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ini adalah salah satu penyebab utama kematian pada orang dengan HIV. Faktor risiko TB meliputi diabetes, HIV, kontak dekat dengan penderita TB, dan penggunaan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid.
10. Sirosis
Sirosis adalah penyakit hati stadium lanjut di mana jaringan hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh penyakit ginjal atau kondisi seperti hepatitis, penyakit hati terkait alkohol, atau penyakit hati berlemak non-alkohol. Faktor risiko meliputi konsumsi alkohol kronis, penumpukan lemak di hati, dan hepatitis virus kronis.