Dokter memperingatkan para ginekolog untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap necrotizing fasciitis (NF), atau yang dikenal sebagai "penyakit pemakan daging," yang meskipun langka, dapat menyerang area vulva. Kesadaran akan tanda-tanda infeksi ini sangat penting karena dapat berkembang dengan cepat dan berakibat fatal.
NF terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui luka terbuka, seperti goresan, luka bakar, atau bahkan gigitan serangga, dan menyerang fascia, jaringan ikat yang mengelilingi otot, saraf, dan pembuluh darah. Infeksi ini menyebabkan kematian jaringan lunak (nekrosis) dan dapat menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh.
Laporan kasus terbaru menyoroti peningkatan kasus NF dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini menggarisbawahi perlunya pemahaman yang lebih baik dan penanganan cepat oleh para dokter. Infeksi ini sangat agresif dan dapat mengancam jiwa dalam waktu 24-48 jam. Bakteri melepaskan racun kuat yang merusak jaringan dengan cepat, melarutkan otot, saraf, dan pembuluh darah.
Kurangnya suplai darah ke jaringan yang terinfeksi membuat antibiotik kurang efektif. Dalam banyak kasus, pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi diperlukan. Jika bakteri menyebar ke aliran darah, dapat menyebabkan sepsis, reaksi imun sistemik yang berbahaya yang berpotensi menyebabkan kegagalan organ dan kematian.
Tiga Kasus Necrotizing Fasciitis Vulva
Laporan tersebut menggambarkan tiga kasus berbeda:
- Seorang pasien mengalami bintik kecil di area mons pubis yang dengan cepat menyebar dan memburuk dalam beberapa hari. Meskipun mendapatkan antibiotik, pasien meninggal akibat sepsis.
- Pasien lain datang dengan benjolan di labia mayora yang ternyata abses terinfeksi. Dalam waktu 12 jam, sebagian besar labia mayora hancur akibat NF. Pasien menjalani beberapa operasi dan rekonstruksi, dan akhirnya sembuh.
- Pasien ketiga mengalami NF setelah luka operasi pasca histerektomi terinfeksi. Pasien ini selamat setelah operasi pengangkatan jaringan mati dan pemberian antibiotik.
NF sangat langka dan lebih sering terjadi pada orang dengan sistem imun yang lemah. Kasus NF di vagina lebih jarang terjadi, tetapi tingkat kematiannya diperkirakan bisa mencapai 50%. Hal ini disebabkan karena NF vagina lebih sulit dikenali tepat waktu, dan intervensi bedah mungkin terbatas.
Deteksi dini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa pasien. Keterlambatan diagnosis dapat menunda penanganan, meningkatkan risiko sepsis dan kematian. Para ginekolog harus waspada terhadap tanda-tanda infeksi yang bisa berkembang menjadi NF dan mengambil tindakan cepat jika dicurigai.