Penelitian terbaru dari Australia memberikan pencerahan penting mengenai bagaimana virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, bermutasi dengan sangat cepat. Temuan ini membuka jalan untuk memprediksi dan melawan varian-varian di masa depan dengan lebih efektif.
Para ilmuwan dari University of New South Wales (UNSW) melakukan studi mendalam selama lima tahun. Mereka meneliti evolusi genetik virus ini dengan menumbuhkan 11 sampel dari sembilan varian utama, termasuk Alpha, Delta, dan Omicron. Tujuannya adalah untuk mengamati secara langsung bagaimana virus berubah dari waktu ke waktu.
Keunggulan penelitian ini terletak pada lingkungan terkontrol. Para peneliti dapat mengamati jalur evolusi alami virus tanpa gangguan variabel tak terduga yang biasanya terjadi pada infeksi di dunia nyata. Dengan pendekatan ini, mutasi yang mungkin muncul berikutnya dapat diantisipasi, memungkinkan para ilmuwan dan petugas kesehatan untuk mempersiapkan vaksin dan perawatan yang lebih tepat sasaran.
"Dengan mengembangkan virus selama beberapa generasi di laboratorium, kita dapat melihat evolusinya tanpa pengaruh sistem kekebalan tubuh atau pengobatan. Ini memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang jalur evolusi alaminya," ungkap salah satu peneliti utama.
Hasilnya menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 terus berevolusi dan mengakumulasi mutasi bahkan setelah 100 generasi di laboratorium. Menariknya, beberapa mutasi berulang kali muncul pada varian yang berbeda, sebuah fenomena yang dikenal sebagai evolusi konvergen.
Sebagian besar mutasi terdeteksi pada protein lonjakan (spike protein), bagian virus yang berperan penting dalam menginfeksi sel manusia. Namun, bagian lain virus juga mengalami perubahan, bahkan terkadang lebih cepat.
Yang lebih penting lagi, beberapa mutasi ini diketahui mengurangi efektivitas vaksin tertentu. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Virology.
Para peneliti telah membuka akses gratis ke seluruh data pengurutan mereka, dengan harapan ilmuwan lain dapat menggali lebih dalam, membandingkannya dengan sampel klinis, dan mengungkap lebih banyak informasi tentang evolusi virus ini. Memahami pola evolusi ini sangat krusial untuk terus mengikuti perkembangan COVID-19 dan bersiap menghadapi kemungkinan-kemungkinan di masa depan.