Jakarta – Aktivis lingkungan, Greta Thunberg, mengalami kendala serius dalam upaya kemanusiaannya di Gaza. Ia dideportasi oleh otoritas Israel saat mencoba mengirimkan bantuan.
Pada tanggal 9 Juni 2025, Thunberg bersama rekan-rekannya memulai pelayaran menuju Gaza menggunakan kapal Madleen. Tujuan mereka adalah menyalurkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
Selama perjalanan, Thunberg sempat mengabadikan momen dengan mengibarkan bendera Palestina di atas kapal dan berfoto bersama sesama aktivis. Ia juga terlihat mengenakan kaos sebagai simbol dukungan terhadap Palestina.
Namun, niat baik mereka terhenti ketika pasukan Israel mencegat kapal tersebut, menggagalkan pengiriman bantuan ke Gaza. Thunberg dan rombongannya sempat ditahan sebelum akhirnya dideportasi. Thunberg diterbangkan ke Prancis.
Setibanya di Paris, Thunberg mengecam tindakan pasukan Israel yang dianggapnya sebagai penyerangan dan penculikan ilegal. Ia menegaskan bahwa ia dan rekan-rekannya tidak melanggar hukum apa pun.
Thunberg mendesak pembebasan segera para aktivis yang masih ditahan di Israel. Setelah transit di Paris, ia melanjutkan perjalanan kembali ke Swedia, negara asalnya.