Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak investor global untuk berpartisipasi dalam transformasi infrastruktur Indonesia. Pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, AHY menyampaikan bahwa infrastruktur Indonesia kini dipandang sebagai sistem terintegrasi yang mendukung ketahanan nasional.
"Infrastruktur bukan hanya proyek individual, melainkan sebuah sistem yang saling berhubungan dan berkelanjutan. Setiap jalan tol harus memicu pertumbuhan ekonomi, dan setiap pelabuhan baru harus terintegrasi dengan ekosistem logistik nasional," ujar AHY saat membuka ICI 2025.
AHY menekankan lima prioritas pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan visi Presiden terpilih, yaitu ketahanan pangan dan air, energi bersih, konektivitas terintegrasi, kota layak huni, serta pembiayaan infrastruktur berkelanjutan.
"Indonesia terbuka bagi investasi. Namun, investasi harus selaras dengan prioritas nasional, komitmen iklim, dan pembangunan yang berpusat pada masyarakat," tegasnya.
Berikut adalah beberapa proyek infrastruktur yang ditawarkan dalam forum ICI 2025:
Proyek Transportasi & Jalan Tol
- Tol Gilimanuk-Mengwi (Bali): Panjang 96,84 Km, nilai investasi US$ 1,56 miliar. Menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk ke wilayah metropolitan Bali.
- Tol Pejagan-Cilacap (Jawa Tengah): Panjang ±95,39 km, nilai investasi US$ 1,69 miliar. Meningkatkan konektivitas koridor utara-selatan Pulau Jawa.
- Tol Sentul Selatan-Karawang Barat (Jawa Barat): Panjang 60,36 km, nilai investasi US$ 2,13 miliar. Bagian dari jaringan JORR 3 untuk mengurangi kemacetan Jabodetabek.
Proyek Energi Terbarukan
- PLTM Leuwikeris (Jawa Barat): Kapasitas 7,4 MW, nilai investasi US$ 16 juta. Memanfaatkan Bendungan Leuwikeris untuk pembangkit listrik bersih.
- PLTM Tapin (Kalimantan Selatan): Kapasitas 3,32 MW, nilai investasi US$ 5 juta. Mendukung operasional Bendungan Tapin dan target energi terbarukan nasional.
- PLTM Way Sekampung (Lampung): Kapasitas 5,4 MW, nilai investasi US$ 7,25 juta. Terletak di area Bendungan Way Sekampung.
- PLTM Cipanas (Jawa Barat): Kapasitas 3,0 MW, nilai investasi US$ 4,81 juta. Berada di Bendungan Cipanas, Sumedang.
- PLTM Karalloe (Sulawesi Selatan): Kapasitas 4,5 MW, nilai investasi US$ 7,94 juta. Menyasar suplai listrik hijau dari Bendungan Karalloe.
Proyek Pengelolaan Limbah
- Pengelolaan Sampah Manggar (Balikpapan, Kalimantan Timur): Nilai investasi US$ 115,16 juta. Proyek TPA berbasis Waste-to-Energy dengan kapasitas 750 ton/hari.
Proyek Transportasi Perkotaan & TOD
- Perpanjangan Jalur MRT Lebak Bulus-Pondok Cabe-Rawa Buntu (Jakarta-Tangsel): Panjang 22,6 km, 12 stasiun, nilai investasi US$ 1,25 miliar. Melayani ±204 ribu penumpang/hari.
- Akses Kereta ke Pelabuhan Patimban (Jawa Barat): Panjang ±40 km, nilai investasi US$ 771 juta. Jalur kereta barang mendukung volume 3,8 juta TEUs/tahun.
- Bandara Singkawang (Kalimantan Barat): Nilai investasi US$ 52,5 juta. Alternatif bandara untuk kawasan Singkawang dan sekitarnya.
- Terminal Poris Plawad TOD (Tangerang): Nilai investasi US$ 106,1 juta. Pengembangan terminal terpadu dengan kawasan komersial dan hunian vertikal.
- Terminal Purabaya TOD (Sidoarjo, Jatim): Nilai investasi US$ 111,6 juta. Modernisasi terminal bus terbesar Indonesia.
Proyek Perumahan & Urban Redevelopment
- Revitalisasi Rusun Pasar Jumat – TOD Lebak Bulus (Jakarta): Nilai investasi US$ 56 juta. Pembangunan 2.170 unit apartemen dalam skema TOD di dekat MRT dan busway.
- Karawaci City (Tangerang): Luas 3,8 ha, nilai investasi US$ 78,76 juta. Hunian vertikal premium dekat fasilitas kesehatan, pendidikan, dan jalan tol.
- Pasir Gadung Sky Village (Cikupa, Tangerang): Nilai investasi US$ 45,26 juta. Hunian vertikal strategis untuk komuter Jakarta, total 1.792 unit.
- Maja Green Living (Lebak, Banten): Nilai investasi US$ 5,6 juta. Rumah tapak dalam kawasan hijau, 624 unit di area 7,5 ha.
AHY juga menekankan pentingnya reformasi pembiayaan. Ia mendorong skema Private Public Partnership (PPP), obligasi hijau, dan blended finance sebagai fondasi pembiayaan jangka panjang.
"Kami mengundang investor global untuk menjadi mitra dalam transformasi jangka panjang, bukan hanya mencari keuntungan," pungkas AHY.