Dampak Serangan Israel ke Iran: Saham Energi dan Emas Melesat, IHSG Tertekan

Gejolak pasar saham mewarnai perdagangan hari ini, dipicu oleh serangan Israel terhadap fasilitas penting di Iran, termasuk fasilitas nuklir. Sentimen negatif ini menyeret banyak saham ke zona merah, namun beberapa sektor justru menikmati keuntungan.

Sektor energi dan komoditas emas menjadi incaran investor. Terpantau hingga pukul 09:10, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak 3,16% ke level Rp 3.270 per saham. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) bahkan meroket 6,52% ke Rp 272 per saham.

Kenaikan juga dialami PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebesar 4,69% ke Rp 1.340 per saham, disusul PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang menguat 3,5% ke Rp 1.330 per saham. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melengkapi daftar lima saham dengan kenaikan harian terbesar, naik 1,83% ke Rp 2.230 per saham.

Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di teritori negatif pada perdagangan Jumat (13/6/2025), turun 0,3% dan meninggalkan level 7.200-an. Dalam lima menit pertama perdagangan, IHSG semakin tertekan hingga 35 poin ke level 7.168.

Data menunjukkan 191 saham mengalami penurunan, 166 saham naik, dan 201 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 929 miliar dengan melibatkan 1,2 miliar saham dalam 77.184 transaksi.

Kondisi serupa juga terjadi di bursa Asia-Pasifik. Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 1,28%, sementara Topix turun 1,22%. Kospi Korea Selatan juga terkoreksi 0,83%, dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil merosot 1,82%. Hanya S&P/ASX 200 Australia yang bergerak flat.

Serangan Israel ke Iran memicu kekhawatiran. Pemerintah Israel mengklaim operasi militer besar-besaran dengan sandi "Rising Lion" ini bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya telah memasuki "momen penentu dalam sejarah Israel" dan akan terus melancarkan serangan ke Iran dalam beberapa hari mendatang.

Scroll to Top