Pengamat Vietnam Ungkap Perbedaan Strategi Naturalisasi Timnas Indonesia dan Malaysia

Pemerhati sepak bola Vietnam, Quang Huy, menyoroti perbedaan signifikan dalam pendekatan naturalisasi pemain antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia dan Malaysia. Menurutnya, Indonesia lebih berorientasi pada pengembangan jangka panjang dengan merekrut pemain keturunan yang relatif muda. Sementara itu, Malaysia cenderung memilih pemain naturalisasi yang sudah matang demi meraih hasil instan.

Hal ini disampaikan Quang Huy menyusul kekalahan telak Vietnam 0-4 dari Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027. Kekalahan ini semakin menyoroti performa Vietnam yang kurang memuaskan di level Asia Tenggara, setelah sebelumnya juga dikalahkan oleh Indonesia.

Malaysia Prioritaskan Hasil Jangka Pendek

Quang Huy menjelaskan bahwa Malaysia mengambil langkah berbeda dengan menaturalisasi pemain tanpa garis keturunan Malaysia. Kebijakan ini sempat menuai kontroversi, namun kemudian dijalankan secara masif. Meskipun banyak pemain yang tidak memiliki latar belakang Malaysia, mereka tetap memperluas skuad dengan pemain naturalisasi.

Quang Huy mengakui bahwa hal ini mungkin menghilangkan identitas tim, karena pemain hanya saling mengenal saat pemusatan latihan dan tidak memiliki koneksi yang kuat. Namun, dalam dunia olahraga, kemenangan menjadi prioritas utama.

Indonesia Fokus pada Jangka Panjang

Berbeda dengan Malaysia, Timnas Indonesia fokus pada naturalisasi pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia. Quang Huy menilai ini sebagai pendekatan jangka panjang dan berkelanjutan. Indonesia memilih pemain-pemain keturunan, sebagian besar dari Belanda.

Quang Huy menambahkan, Malaysia kini belajar dari Indonesia dengan merekrut pemain dari Amerika Selatan seperti Argentina dan Brasil. Tempat banyak bakat besar yang sulit bersaing di tim nasional mereka sendiri.

Secara keseluruhan, Quang Huy melihat pemain dari Malaysia dan Indonesia bermain sangat impresif dan kini menjadi ancaman bukan hanya bagi negara Asia Tenggara, tetapi juga di level Asia.

Sebagai informasi, PSSI memang gencar melakukan naturalisasi pemain dalam dua tahun terakhir. Langkah ini diambil sebagai pendekatan jangka panjang untuk mewujudkan Timnas Indonesia mendunia, dengan syarat pemain memiliki darah keturunan. Sementara itu, Malaysia baru-baru ini menaturalisasi beberapa pemain dari Eropa dan Amerika Selatan, yang memiliki darah keturunan atau telah lama tinggal di Malaysia.

Scroll to Top