CEO Badan Pengelola Investasi Danantara, Rosan P. Roeslani, menyampaikan pandangannya mengenai peran diaspora Indonesia dalam pembangunan bangsa. Dalam acara Meet the Leader di Universitas Paramadina, Jakarta, ia menyatakan bahwa diaspora tidak harus selalu kembali ke Indonesia untuk memberikan kontribusi.
Menanggapi pertanyaan dari seorang diaspora Indonesia di Jerman, Rosan menjelaskan bahwa berkarya di luar negeri pun bisa menjadi cara efektif untuk berkontribusi. Ia mencontohkan kesuksesan diaspora India yang menduduki posisi penting di perusahaan-perusahaan global seperti Apple, Apollo Global Management, BlackRock, dan Tesla. Bahkan, banyak di antara mereka yang menjadi CEO perusahaan internasional terkemuka.
Rosan menekankan bahwa diaspora India memiliki prinsip untuk berkarya di mana pun mereka berada, namun tetap memberikan dampak positif bagi negara asal. Hal ini dapat dilakukan dengan mempekerjakan warga negara India, membangun rantai nilai (value chain) di India, memesan barang dari India, atau menjalankan program CSR yang signifikan di negara tersebut.
Ia menyarankan agar diaspora Indonesia memanfaatkan peluang untuk bekerja di luar negeri sebaik mungkin. Dengan mencapai posisi tertinggi dalam karier mereka, diaspora Indonesia dapat berkontribusi lebih besar bagi negara asal melalui transfer teknologi, perekrutan tenaga kerja, investasi, dan pembelian produk dari Indonesia.
"Jika Anda memiliki kesempatan dan potensi untuk berkontribusi di mana pun, mengapa tidak?" ujar Rosan. Ia mengakui bahwa pandangannya mungkin tidak disetujui oleh semua pihak, namun ia menekankan pentingnya menghargai perbedaan pendapat dalam negara demokrasi. Baginya, kembali ke Indonesia bukanlah satu-satunya cara untuk berkontribusi bagi bangsa.