Studi terbaru mengungkap fakta penting: vaksinasi COVID-19 tidak hanya meringankan gejala berat infeksi, tetapi juga berpotensi melindungi ginjal dari kerusakan serius.
Selama pandemi, kita telah mengetahui bahwa COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai organ vital, termasuk jantung, otak, paru-paru, dan ginjal. Riset dari UCLA Health kini menunjukkan bahwa pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki risiko lebih rendah mengalami kerusakan ginjal parah jika mereka telah mendapatkan vaksinasi.
Para peneliti menganalisis data medis dari sekitar 3.500 pasien yang dirawat di rumah sakit selama periode tertentu. Perbandingan dilakukan antara pasien yang telah menerima setidaknya dua dosis vaksin mRNA (Moderna atau Pfizer) atau satu dosis Johnson & Johnson Janssen, dengan mereka yang belum divaksinasi.
Fokus studi ini adalah pada pasien yang mengalami kerusakan ginjal yang sangat parah sehingga membutuhkan dialisis khusus yang dikenal sebagai CRRT (Continuous Renal Replacement Therapy). Terapi dialisis berkelanjutan ini menggantikan fungsi ginjal dalam menyaring limbah dari darah dan biasanya diberikan di unit perawatan intensif.
Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 16% pasien COVID-19 yang tidak divaksinasi memerlukan CRRT selama perawatan di rumah sakit. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya 11% pasien yang sudah divaksinasi. Bahkan, pasien yang belum divaksinasi memiliki risiko 2,5 kali lebih besar untuk membutuhkan CRRT setelah keluar dari rumah sakit.
Selain itu, mereka juga menghadapi risiko kematian yang jauh lebih tinggi setelah dipulangkan. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan proporsi signifikan pasien COVID-19 yang dirawat mengalami cedera ginjal akut.
Para ahli menjelaskan bahwa virus COVID-19 dapat merusak ginjal secara langsung atau tidak langsung melalui kerusakan organ lain seperti jantung dan paru-paru. Tingkat keparahan gejala COVID-19 berkorelasi langsung dengan risiko kerusakan ginjal. Namun, infeksi ringan atau tanpa gejala jarang menyebabkan kerusakan ginjal yang signifikan.
Seorang profesor biostatistik dari University of Pennsylvania menjelaskan bahwa vaksinasi melindungi ginjal dengan mencegah perkembangan COVID-19 menjadi bentuk parah yang sering menyebabkan cedera ginjal.
"Meskipun vaksin mungkin tidak secara langsung melindungi sel-sel ginjal, mereka mengurangi dampak penyakit sistemik yang jika tidak akan menyebabkan kegagalan multi-organ," ujarnya.