Nasib Nova Arianto di Ujung Tanduk Usai Dibantai Korea Utara?

Kekalahan telak Timnas U17 Indonesia 0-6 dari Korea Utara di perempat final Piala Asia U17 2025 menimbulkan kekhawatiran. Pengamat sepak bola, Gita Suwondo, menyuarakan kecemasannya terhadap posisi Nova Arianto sebagai pelatih.

Performa gemilang Garuda Muda di fase grup, dengan sapu bersih kemenangan atas Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan, seolah sirna saat menghadapi Korea Utara. Dominasi lawan berujung pada kekalahan menyakitkan yang mengundang keprihatinan.

Gita Suwondo khawatir kekalahan ini akan mempengaruhi nasib Nova Arianto, terutama menjelang Piala Dunia U17 2025 Qatar. Ia menyoroti kecenderungan federasi untuk cepat mengganti pelatih jika dianggap tidak mampu. "Kalah 0-6 pasti dipertanyakan," ujarnya.

Namun, ia berharap para pemain tidak terlarut dalam kekecewaan dan fokus pada persiapan menuju Piala Dunia. Menurutnya, target utama, yaitu lolos ke Piala Dunia, telah tercapai, dan masih ada waktu untuk berbenah.

Di media sosial, dukungan untuk Nova Arianto mengalir deras dengan tagar #KawalCoachNova. Para pendukung berharap sang pelatih tetap memimpin Timnas U17 Indonesia di Qatar.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa keputusan terkait pelatih adalah hak federasi, bukan karena tekanan publik. Evaluasi akan dilakukan secara objektif dan kalkulatif. Ia juga mengapresiasi perjalanan panjang Nova Arianto dalam membina pemain muda. Pencapaian sejauh ini, menurutnya, adalah hasil dari proses bertahun-tahun.

Scroll to Top